Terima Kasih, Anda sudah mengunjungi blog Pecinta Rasulullah SAW, semoga Allah selalu Menanamkan Rasa Cinta dan Rindu kepada Allah SWT dan Sayyidina Muhammad SAW kepada Diri kita Hingga kita Wafat dalam Khusnul Khotimah AAMIIN.........
kritik dan saran : mufe.majelis@gmail.com_____Alamat lengkap Majelis Rasulullah SAW: jl. Cikoko Barat V, RT 03/05, NO 66, Kelurahan Cikoko, Kecamatan Pancoran, Jakarta Selatan (12770),

Selasa, 24 November 2009

Salat malam dan orang yang tertidur atau sakit sehingga tidak dapat melakukannya


Hadis riwayat Aisyah ra.:


Dari Zurarah, bahwa Saad bin Hisyam bin Amir ingin berperang di jalan Allah. Ketika datang ke Madinah, ia bertemu dengan beberapa orang dari penduduk Madinah. Mereka melarang Saad bin Hisyam melaksanakan keinginannya tersebut dan mereka mengabarkannya bahwa pada masa Nabi saw. ada enam orang sahabat bermaksud seperti itu tetapi Rasulullah saw. melarang mereka dan beliau bersabda: Bukankah aku adalah suri teladan bagi kalian semua? Mendengar cerita mereka itu Saad lalu merujuk istrinya yang sudah diceraikan serta mengambil saksi atas rujuknya itu. Setelah itu ia menemui Ibnu Abbas dan bertanya tentang salat witir Rasulullah saw. Ibnu Abbas berkata: Maukah engkau aku tunjukkan seseorang yang paling tahu witirnya Rasulullah? Saad menjawab: Siapakah ia? Ibnu Abbas menjawab: Aisyah ra. Temui dan bertanyalah kepadanya. Setelah itu datanglah kepadaku dan kabarkan apa jawabannya. Kemudian aku berangkat menemuinya. Di perjalanan aku bertemu dengan Hakim bin Aflah. Aku minta ditemani untuk menemuinya (Aisyah). Lalu ia (Hakim) berkata: Aku bukan kerabatnya dan aku pernah melarangnya berbicara sesuatu tentang (sengketa) dua golongan itu, tetapi ia enggan dan terus pada sikapnya. Kemudian aku yakinkan dengan bersumpah di hadapannya (Hakim). Kami pun akhirnya berangkat menemui Aisyah. Kami minta izin kepadanya dan dipersilakan. Kami masuk ke rumahnya. Aisyah bertanya: Apakah ini Hakim? Ia mengenalnya, maka ia (Hakim) menjawab: Benar. Ia (Aisyah) bertanya lagi: Siapa yang bersamamu? Hakim menjawab: Saad bin Hisyam. Aisyah bertanya lagi: Hisyam siapa? Hakim menjawab: Hisyam bin Amir. Aisyah lalu berdoa semoga Allah memberi rahmat kepada Amir serta mengatakan hal-hal yang baik tentangnya. Qatadah berkata bahwa ia luka-luka ketika perang Uhud. Aku bertanya: Wahai Ummul Mukminin! Terangkan kepadaku mengenai akhlak Rasulullah saw. Aisyah menjawab: Bukankah engkau membaca Alquran? Aku menjawab: Tentu. Aisyah berkata: Sesungguhnya akhlak Nabi saw. adalah Alquran. Waktu itu aku hendak berdiri untuk pamitan dan aku sudah bertekad untuk tidak bertanya kepada siapa pun tentang sesuatu apapun sampai aku meninggal dunia. Namun mendadak aku teringat sesuatu, maka aku bertanya: Terangkan kepadaku tentang salat malam Rasulullah saw. Ia (Aisyah) menjawab: Bukankah engkau pernah membaca firman Allah: "Wahai orang yang berselimut?" Aku menjawab: Benar. Ia (Aisyah) berkata: Sesungguhnya Allah Yang Maha Mulia lagi Maha Agung telah mewajibkan salat malam pada awal surat tersebut. Dan selama satu tahun Nabi saw. adn para sahabat melaksanakan kewajiban itu. Selama dua belas bulan, kelanjutan ayat tersebut ditahan Allah di langit, sampai pada bagian akhir surat tersebut akhirnya diturunkan Allah yang berisi keringanan. Sejak saat itu hukum salat malam menjadi sunat, tidak wajib. Aku berkata lagi: Wahai Ummul Mukminin! Terangkan kepadaku mengenai salat witir Rasulullah saw. Aisyah menjawab: Saya biasa menyediakan alat siwak dan air untuk wudu beliau. Atas kehendak Allah beliau selalu bangun malam hari. Setelah bersiwak dan berwudu, beliau melakukan salat sebanyak sembilan rakaat dan hanya duduk pada rakaat yang kedelapan. Setelah berzikir, memuji dan berdoa kepada Allah, beliau bangkit dan tidak salam. Kemudian beliau berdiri meneruskan rakaat yang kesembilan. Lalu duduk seraya berzikir kepada Allah, menuju dan berdoa kepada-Nya, kemudian mengucapkan salam yang terdengar olehku. Sesudah salam masih dalam keadaan duduk, beliau melakukan salat dua rakaat lagi. Jadi semuanya berjumlah sebelas rakaat. Namun ketika Nabi saw. berusia lanjut dan kian gemuk, beliau hanya melakukan salat sunat witir sebanyak tujuh rakaat saja. Beliau lakukan di dalam kedua rakaat itu seperti yang beliau lakukan pada yang pertama. Jadi jumlahnya sembilan. Nabi saw. jika melakukan salat, maka beliau suka untuk terus melestarikannya. Apabila beliau berhalangan, misalnya tertidur atau sakit sehingga tidak dapat malakukan salat malam, maka beliau akan melakukan di siang hari sebanyak dua belas rakaat. Aku tidak pernah menjumpai Nabi saw. membaca Alquran seluruhnya dalam satu malam dan aku juga tidak pernah menjumpai Nabi saw. melakukan salat semalaman sampai Subuh atau melakukan puasa sebulan penuh selain pada bulan Ramadan. Setelah mendengar jawaban dari Aisyah tersebut, aku menemui Ibnu Abbas dan menceritakannya kembali kepadanya. Kata Ibnu Abbas: Aisyah benar. Seandainya aku dekat atau boleh menemuinya, niscaya akan aku datangi sendiri ia sehingga ia bercerita langsung kepadaku. Aku berkata: Kalau aku tahu engkau tidak boleh menemuinya, aku tidak akan menceritakan kepadamu ceritanya tersebut


ibadah haji yang mulia

Alhabib Muhammad SyahabDengan Nama Allah Swt yang mulia yang telah menciptakan salah satu rukun islam yang kelima yang di ajarkan dan dibawa oleh baginda Nabi Muhammad Saw, serta limpahan rahmat dan karunia yang tiada terhingga dari Allah Swt yang mana di bulan yang mulia ini memanggil hambanya untuk menunaikan Ibadah Haji, Allah Swt mewajibkan kepada hambanya bagi yang mampu untuk menunaikan ibadah haji yang mulia, Ibadah yang apa bila kita mendapat panggilan dari Allah Swt insyAllah semua dosa kita di ampuni Allah Swt.
Makkah Mukarromah adalah tempat yang penuh dengan keberkahan dan pilihan Allah Swt.
Allah Swt berfirman : Sesungguhnya rumah yang mula-mula dibangun untuk (tempat beribadat) manusia, ialah Baitullah yang di Bakkah (Mekah) yang diberkahi dan menjadi petunjuk bagi semua manusia,Padanya terdapat tanda-tanda yang nyata, (di antaranya) maqam Ibrahim; barangsiapa memasukinya (Baitullah itu) menjadi amanlah dia; mengerjakan haji adalah kewajiban manusia terhadap Allah, yaitu (bagi) orang yang sanggup mengadakan perjalanan ke Baitullah. Barangsiapa mengingkari (kewajiban haji), maka sesungguhnya Allah Maha Kaya (tidak memerlukan sesuatu) dari semesta alam. ( Al ‘Imran )
Ibadah Haji adalah salah satu rukun Islam yang kelima, didalam ibadah haji banyak sekali kemuliaan-kemuliaan yang Allah Swt berikan kepada hambanya, kita patut bersyukur dengan apa-apa yang telah diberikan Allah Swt kepada kita.
Nabi Muhammad Saw berkata : Dari Abu Hurairoh Ra Bahwasannya Nabi Muhammad Saw berkata : Antara ibadah umroh dengan ibadah umroh yang kita lakukan itu semua penghapus dosa, dan haji yang mabrur tidak ada balasannya kecuali surga.
Seseorang yang melakukan ibadah haji sama dengan jihad, kita selama melakukan ibadah yang mulia ini mendapat pendidikan khusus dari Allah, dilatih kita bagaimana mengendalikan hawa nafsu kita, untuk selalu berlaku sabar dan selalu berkata yang baik.
Diriwayatkan dari Usman bin sulaiman dari neneknya atau ayahnya berkata : Datang seorang laki-laki kepada Rosulullah Saw maka dia berkata : Aku ingin jihad dijalan Allah Swt, Maka berkata Rosulullah Saw Apakah kau ingin aku tunjukkan jihad dijalan Allah Swt yang tanpa peperangan? Maka dia berkata : Iya. Maka Rosululah Saw berkata : Menunaikan Ibadah Haji.
Dari hadist diatas jelas perjalanan Haji jihad buat kita dan merupakan ibadah yang sangat mulia.
Ditanya Baginda Nabi Muhammd Saw : Amalan Apa yang paling mulia ? Rosul Menjawab Iman kepada Allah Dan Rosulnya, kemudian apa ? Beliau menjawab Jihad dijalan Allah. Kemudian Apa ? Beliau menjawab Haji yang mabrur. ( Imam Bukhori dan Muslim )
Arti mabrur adalah tiada dosa, berarti orang yang hajinya diterima, yang haji nya mabrur dan makbul, ketika pulang kerumahnya masing-masing sudah tidak ada dosa lagi.
Rosulullah Saw berkata : Siapa orang yang pergi Haji Maka dia bisa menjaga lisan dan tidak berbuat yang fasik maka dia pulang seperti bayi yang baru dilahirkan.
Dan salah satu kesempurnaan haji adalah berziarah kemakam Nabi Muhammad Saw, Ya Allah mudahkanlah hamba-hambamu yang sedang melakukan Ibadah Haji selamatkan mereka pergi dan pulang nya, terimalah haji mereka, jadikan haji mereka Mabrur dan Makbul, dan panggilah hamba-hambamu yang belum melakukan ibadah haji, berikan kesempatan untuk mereka YA ALLAH untuk menunaikan Rukun islam yang kelima ini, Engkau yang maha mulia YA ALLAH, Amin ya Robbal ‘Alamin


puasa arafah didasarkan wukuf atau hari arafah?

Puasa Arafah Didasarkan Wukuf atau Hari Arafah?

Puasa Arafah adalah puasa sunnah yang dilakukan pada hari Arafah. Apakah hari Arafah didasarkan atas penetapan pemerintah Saudi Arabia, terkait dengan pelaksanaan wukuf di Arafah, ataukah berdasarkan ketetapan pemerintah setempat?
Kesunnahan puasa Arafah bukan didasarkan adanya wukuf, tetapi karena datangnya hari Arafah tanggal 9 Dzulhijjah. Maka bisa jadi hari Arafah di Indonesia berbeda dengan di Saudi Arabia. Toleransi terhadap adanya perbedaan ini didasarkan atas hadits Sahabat Kuraib berikut ini:
عَنْ مُحَمَّدٍ بْنِ اَبِي حَرْمَلَةَ عَنْ كُرَيْبٍ: اَنَّ اُمَّ الْفَضْلِ بِنْتَ الْحَارِثِ بَعَثَتْهُ اِلَى مُعَاوِيَةَ باِلشَّامِ قاَلَ كُرَيْبٌ: فَقَدِمْتُ الشَّامَ فَقَضَيْتُ حَاجَتَهَا وَاسْتُهِلَّ عَلَيَّ رَمَضَانُ وَاَنَا باِلشَّامِ فَرَاَيْتُ الْهِلاَلَ لَيْلَةَ الْجُمْعَةِ ثُمَّ قَدِمْتُ الْمَدِيْنَةَ فِيْ اَخِرِ الشَّهْرِ فَسَأَلَنِي عَبْدُ اللهِ بْنُ عَبَّاسٍ رَضِيَ اللهُ عَنْهُمَا ثُمَّ ذَكَرَ الْهِلاَلَ فَقَالَ: مَتىَ رَأَيْتُمُ الْهِلاَلَ؟ فَقُلْتُ: رَاَيْنَاهُ لَيْلَةَ الْجُمْعَةِ فَقَالَ: اَنْتَ رَاَيْتَهُ؟ فَقُلْتُ: نَعَمْ وَرَآهُ النَّاسُ وَصَامُوْا وَصَامَ مُعَاوِيَةُ فَقَالَ: لَكِنَّا رَاَيْنَاهُ لَيْلَةَ السَّبْتِ فَلاَ نَزَالُ نَصُوْمُ حَتىَّ نُكْمِلَ الثَّلاَثِيْنَ اَوْ نَرَاهُ فَقُلْتُ: اَوَ لاَ تَكْتَفِي بِرُؤْيَةِ مُعَاوِيَةَ وَ صِيَامِهِ؟ فَقَالَ: لاَ هَكَذَا اَمَرَنَا رَسُوْلُ اللهِ صَلّى اللهُ عَلَيْهِ وَ سَلَّمَ
“Dari Muhammad bin Abi Harmalah dari Kuraib, bahwa Ummul Fadl binti al-Harits mengutus Kuraib menemui Mu’awiyah di Syam. Kuraib berkata: Aku tiba di Syam. Lalu aku tunaikan keperluan Ummul fadl. Dan terlihatlah hilal bulan Ramadlan olehku, sedang aku masih berada di Syam. Aku melihat hilal pada malam Jum’at. Kemudian aku tiba di Madinah di akhir bulan Ramadlan. Abdullah bin Abbas bertanya kepadaku, dan ia menyebut hilal. Ia berkata: “Kapan kamu melihat hilal?” Aku berkata: “Malam Jum’at.” Dia bertanya: “Apakah kamu sendiri melihatnya?” Aku menjawab: “Ya, dan orang-orang juga melihatnya. Mereka berpuasa, demikian juga Mu’awiyah.” Dia berkata: “Tetapi kami melihat hilal pada malam Sabtu, maka kami tetap berpuasa sehingga kami sempurnakan 30 hari atau kami melihat hilal”. Aku bertanya: “Apakah kamu tidak cukup mengikuti rukyah Mu’awiyah dan puasanya?” Lalu dia menjawab: “Tidak, demikianlah Rasulullah SAW menyuruh kami,” (HR. Muslim)
Berdasarkan dalil di atas maka rukyatul hilal atau observasi bulan sabit untuk menentukan awal bulan Qamariyah atau Hijriyah berlaku rukyat nasional, yakni rukyat yang diselenggarakan di dalam negeri dan berlaku satu wilayah hukum.
Di Indonesia, hasil penyelenggaraan rukyatul hilal, termasuk rukyat yang diadakan oleh Lajnah Falakiyah Nahdlatul Ulama (LFNU) dilaporkan terlebih dahulu ke sidang itsbat (penetapan) yang dilakukan Departemen Agama RI, dengan tujuan agar keputusan itu berlaku bagi umat Islam di seluruh Indonesia.
Ketika para sahabat berhasil melihat hilal, tidak serta-merta mereka  menetapkannya dan mengumumkan kepada masyarakat mendahului penetapan Rasulullah SAW. Hasil rukyat dilaporkan kepada Rasulullah SAW. Selanjutnya beliau sebagai Rasul Allah maupun sebagai kepala negara menetapkannya.
Itsbat adalah suatu terminologi fiqh untuk suatu penetapan negara tentang awal bulan Ramadlan, awal bulan Syawal, dan awal bulan Dzulhijjah. Di Indonesia wewenang itsbat didelegasikan kepada Menteri Agama RI. Menurut fiqh, itsbat harus didasarkan dalil rajih, yakni rukyatul hilal. Dalam mengambil itsbat, Menteri Agama RI menyelenggarakan sidang itsbat pada hari telah diselenggarakan rukyatul hilal, dan dihadiri anggota Badan Hisab Rukyat (BHR), wakil-wakil Ormas Islam, pejabat-pejabat terkait, dan para duta dari negara-negara sahabat.
Menteri Agama RI dalam itsbatnya didasarkan atas dasar rukyatul hilal dan hisab. Itsbat yang dikeluarkan oleh Menteri Agama RI berlaku bagi seluruh ummat Islam di seluruh Negara Kesatuan Republik Indonesia (NKRI) tanpa terkecuali. Perbedaan yang mungkin terjadi harus sudah selesai ketika itsbat dikeluarkan, sesuai dengan tuntunan Rasulullah SAW dan para sahabat. Setelah itsbat dilakukan baru diadakan ikhbar atau pengumuman awal bulan.
Dengan demikian penentuan awal bulan Qamariyah harus berdasarkan 4 aspek:
1. Aspek Syar’i, dalam bentuk pelaksanaan rukyatul hilal
2. Aspek Astronomis, dalam bentuk memperhatikan kriteria-kriteria imkanur rukyat tentang dzuhurul hilal (penampakan bulan sabit)
3. Aspek Geografis, dalam bentuk menerima rukyat nasional
4. Aspek Politis, yakni aspek intervensi negara dalam bentuk itsbat dalam kerangka wawasan NKRI dan mengatasi perbedaan
Perbedaan hasil rukyat di Indonesia dengan negara lain seperti Saudi Arabia tidaklah menjadi masalah, karena adanya perbedaan wilayah hukum (wilayatul hukmi), termasuk perbedaan dalam menentukan hari Arafah yang sedang kita bahas kali ini.
Adapun tentang keutamaan berpuasa hari Arafah tanggal 9 Dzulhijjah didasarkan pada hadits berikut ini:
صَوْمُ يَوْمِ عَرَفَةَ يُكَفِّرُ سَنَتَيْنِ مَاضِيَةً وَمُسْتَقْبَلَةً وَصَوْمُ عَاشُوْرَاَء يُكَفِّرُ سَنَةً مَاضِيَةً
“Puasa hari Arafah menebus dosa setahun yang lalu dan setahun yang akan datang dan puasa Asyura (10 Muharram) menebus dosa setahun yang telah lewat.” (HR Ahmad, Muslim dan Abu Daud dari Abi Qotadah)

KH A Ghazalie Masroeri
Ketua Pengurus Pusat Lajnah Falakiyah Nahdlatul Ulama (LFNU)


kemuliaan para sahabat raulullah saw

PDF Print E-mail
SocialTwist Tell-a-Friend
Ditulis Oleh: Munzir Almusawa   
Saturday, 21 November 2009
Kemuliaan Para Sahabat Rasulullah SAW
Senin, 16 November 2009


قَالَ رَسُوْلُ اللهِ صَلَّى اللهُ عَلَيْهِ وَسَلَّمَ : لاَتَسُبُّوا أَصْحَابِيْ فَلَوْ أَنَّ أَحَدَكُمْ أَنْفَقَ مِثْلَ أُحُدٍ ذَهَبًا مَابَلَغَ مُدَّ أَحَدِهِمْ وَلاَ نَصِيْفَهُ (صحيح البخاري)
Sabda Rasulullah saw :
" Janganlah kalian mencaci para sahabatku, jika diantara kalian menginfakkan emas sebesar gunung Uhud, maka belum menyamai segenggam dari mereka tidak pula setengah genggam dari mereka ". (Shahih Bukhari)



Assalamu'alaikum Warahmatullahi Wabarakatuh…
حَمْدًا لِرَبٍّ خَصَّنَا بِمُحَمَّدٍ وَأَنْقَذَنَا مِنْ ظُلْمَةِ اْلجَهْلِ وَالدَّيَاجِرِ الحَمْدُلِلَّهِ الَّذِيْ هَدَانَا بِعَبْدِهِ اْلمُخْتَارِ مَنْ دَعَانَا إِلَيْهِ بِاْلإِذْنِ وَقَدْ نَادَانَا لَبَّيْكَ يَا مَنْ دَلَّنَا وَحَدَانَا صَلَّى اللهُ وَسَلَّمَ وَبَارَكَ عَلَيْهِ وَعَلَى آلِهِ واَلْحَمْدُلِلّهِ الَّذِي جَمَعَنَا فِي هَذَا الْمَجمَعِ اْلكَرِيْمِ وَاْلحَمْدُلِلهِ الَّذِيْ جَمَعَنَا فِيْ هَذِهِ الْجَلْسَةِ اْلعَظِيْمَةِ...
Limpahan puji ke hadirat Allah SWT Yang telah mengumpulkan kita kepada rahasia anugerah yang abadi dari Sang pemilik keabadian yang membuka keabadian , yang membuka rahasia keabadian dalam kebahagiaan yang hal itu hanya milik Sang Maha Abadi, diberikan kepada yang dikehendakiNya yang mereka mengikuti tuntunan para Nabi dan Rasul para pembawa tuntunan mulia nan abadi dipimpin oleh sang pembawa keluhuran risalah yang mulia dan abadi Sayyidina Muhammad saw . Pemimpin seluruh makhluk Allah , sebagaimana sabda beliau saw riwayat Shahih Al Bukhari :
أَنَا سَيِّدُ الناس يَوْمَ اْلقِيَامَةِ ( صحيح البخاري
" Akulah pemimpin seluruh manusia (yang pertama hingga yang terakhir) di hari kiamat " . ( Shahih Al Bukhari )”
Dan beliaulah pemimpin semua manusia mulai dari Nabiyullah Adam AS hingga manusia yang terakhir hidup di atas permukaan bumi, kesemuanaya di bawah kepemimpinan tunggal Sayyidina Muhammad SAW . Kepemimipinan yang abadi dipilih oleh Yang Maha Abadi untuk memimpin dalam kebahagiaan yang abadi .
Hadirin hadirat yang dimuliakan Allah…

Semoga aku dan kalian disampaikan oleh Allah pada samudera kebahagiaan yang abadi, dengan kecintaan dan kerinduan kita kepada sang pembawa risalah yang luhur Muhammad Rasulullah SAW yang telah berwasiat kepada kita dari beribu-ribu dan beratus ribu tuntunan Nabawiyah, yang menuntun kita kepada keluhuran dan kebahagiaan.
Hadirin hadirat yang dimuliakan Allah…

Sampailah kita pada hadits mulia ini dimana Rasul saw bersabda :
لاَتَسُبُّوا أَصْحَابِيْ فَلَوْ أَنَّ أَحَدَكُمْ اَنْفَقَ مِثْلَ أُحُدٍ ذَهَبًا مَابَلَغَ مُدَّ أَحَدِهِمْ وَلاَ نَصِيْفَهُ ( صحيح البخاري
" Janganlah kalian mencaci para sahabatku, jika diantara kalian menginfakkan emas sebesar gunung Uhud, maka belum menyamai segenggam dari mereka tidak pula setengah genggam dari mereka ". ( Shahih Al Bukhari )
Meskipun kita berinfak emas sebesar gunung Uhud sekalipun, maka hal itu belum menyamai satu genggam tangan mereka yang berinfak di masa Nabi di awal perjuangannya, dan tidak pula menyamai pahala setengah dari satu genggam tangan mereka ketika mereka berinfak di jalan Allah di masa kebangkitan pertama Sayyidina Muhammad SAW . Karena apa ? Al Imam Ibn Hajar di dalam Fathul Bari bisyarh Shahih Al Bukhari mensyarahkan makna ucapan ini, bahwa ucapan ini diucapakan kepada para sahabat . Para sahabat yang hidup di masa Nabi SAW telah diucapkan ucapan ini , menunjukkan bahwa para sahabat itu memiliki derajat kemuliaan dari yang pertama berjuang bersama Rasulullah saw baru yang kemudian masuk Islam selanjutnya dan selanjutnya .
Hadirin hadirat yang dimuliakan Allah…
Di awal masa perjuangan Rasul saw , keadaan beliau demikian sulitnya namun kemudian beliau dalam limpahan kemegahan oleh Allah swt, sehingga beliau tiada henti-hentinya melimpahruahkan harta, emas , perak , hewan ternak dan lain sebagainya disampaikan kepada para muslimin dan muallaf ( orang yang baru masuk Islam ) bahkan mereka yang di luar Islam. Hadirin hadirat, hadits ini juga bukan dimaksud untuk menegur atau menghardik ummat beliau untuk tidak mencaci para sahabat, tetapi agar kita menjaga lidah kita dari mencaci orang-orang yang dekat dengan Allah, karena Rasul SAW bersabda riwayat Shahih Al Bukhari :
سِبَابُ الْمُسْلِمِ فُسُوْقٌ وَقِتَالُهُ كُفْرٌ ( صحيح البخاري
" Mencaci seorang muslim itu adalah fasiq dan memerangi muslim itu kufur " ( Shahih Al Bukhari)
Fasiq adalah orang yang tidak baik di mata Allah, orang yang hina di mata Allah . Jika kita menggunakan lidah ini untuk mencaci seorang muslim itu adalah fasiq, maka lebih –lebih lagi mencaci para sahabat Sayyidina Muhammad saw, kenapa? karena mereka berjuang langsung bersama Rasulullah saw, mereka penopang dakwah Sang Nabi, mereka yang menjadi benteng atas panah dan tombak yang diarahkan kepada tubuh sang Nabi, mereka jadikan tubuh mereka sebagai perisainya. Maka sebanyak-banyaknya amal baik seseorang tiada artinya dibanding amal yang sedikit dari para sahabat, karena apa ?, karena mereka hidup bersama Nabi Muhammad saw dan karena mereka mencintai Rasulullah saw .
Hadirin hadirat yang dimuliakan Allah…
Tentunya bukan berarti jauhnya kita dengan para sahabat, justru dengan hadits ini Rasul SAW menghendaki kita untuk sampai, bersama dan berkumpul dengan para sahabat karena ketika kita mencintai para sahabat maka kita akan bersama mereka, demikian indahnya sang Nabi yang ingin menjadikan rantai kemuliaan itu tidak putus hanya pada generasi beliau, tapi berkesinambungan dari generasi ke generasi mulai dari Tabi'in lalu Tabi'ittabi'in kemudian Aslafuna As Shaalihin, 14 abad rantai mahabbah terus bersambung kepada mereka yang ingin sampai pada kelompok para shahabat RA, mereka yang mencintai para sahabat akan bersama para sahabat Nabi Muhammad saw. Mereka orang-orang yang mulia, tetapi muncul di masa sekarang ini kelompok yang membenci para sahabat Rasul SAW ,
dalam kelompok lain mereka mencintai sahabat tapi membenci Ahlu bait Rasul saw. Ini adalah dua kelompok yang satu mencintai sahabat Rasul tapi membenci keluarga Rasul, dan kelompok yang lain mencintai keluarga Rasul tapi membenci para sahabat Rasul. Ahlussunnah wal jama'ah berpegang teguh dengan tuntunan sang Nabi, mencintai para sahabat dan mencintai keluarga Rasul saw, sebagaimana yang diajarkan oleh Nabi kita Muhammad saw.
Hadirin hadirat, para sahabat pun sangat mencintai keluarga Rasul saw demikian pula keluarga Rasul saw sangat mencintai para sahabat. Diriwayatkan dalam Shahih Al Bukhari, berkata Sayyidina Abi Bakr As Shiddiq RA :
اُرْقُبُوْا مُحَمَّدًا صَلَّى اللهُ عَلَيْهِ وَسَلَّمَ فِي أَهْلِ بَيْتِهِ ( صحيح البخاري
" Jagalah dan dekatlah kepada Nabi Muhammad saw dengan mencintai keluarga beliau ". ( Shahih Al Bukhari )
Diriwayatkan pula dalam Shahih Al Bukhari, berkata Sayyidina Abi Bakr As Shiddiq RA :
وَالَّذِيْ نَفْسِيْ بِيَدِهِ لَقَرَابَةِ رَسُوْلِ اللهِ أَحَبَّ إِلَيَّ أَنْ أَصِلَ من قَرَابَتِيْ ( صحيح البخاري
" Demi Zat yang jiwaku ada padaNya ( Allah swt ), sungguh menyambung silaturrahmi dengan kerabat Rasulullah lebih aku cintai daripada menyambung silaturrahmi dengan kerabatku ". ( Shahih Al Bukhari )
Demikian ikatan Sayyidina Abi Bakr As Shiddiq RA dengan kelurga Rasul Saw. Adapun mengenai kejadian tanah sebagaimana riwayat Shahih Al Bukhari bahwa Sayyidina Abi Bakr As Shiddiq RA ketika didatangi oleh Sayyidatuna Fatimah Az Zahra', putri Rasulullah saw untuk mengambil tanah waris dari sang Nabi, maka Sayyidina Abi Bakr As Shiddiq sebagai khalifah menolaknya dan mengatakan Rasulullah saw bersabda bahwa " Rasul tidak mewariskan harta tapi mewariskan ilmu ", maka Sayyidah Fatimah kembali ke rumahnya, namun sebagian orang mengatakan bahwa kejadian ini merupakan perbuatan kelancangan dari Sayyidina Abi Bakr As Shiddiq yang menyakiti hati putri Rasulullah saw , tentunya tidak demikian, karena Sayyidina Abi Bakr As Shiddiq setelah menjalankan tugasnya bahwa telah diperintahkan oleh Rasul SAW, bahwa semua Nabi dan Rasul tidak mewarisi harta tetapi mereka mewariskan ilmu, maka semua harta beliau saw masuk ke baitul maal . Namun setelah Sayyidina Abi Bakr mendengar desas desus yang mengatakan bahwa putri Rasulullah kecewa, maka diriwayatkan dalam Fathul Baari Bisyarah Shahih Al Bukhari bahwa Sayyidina Abi Bakr As Shiddiq datang berkunjung ke rumah Sayyidina Ali bin Abi thalib Kw. Maka berkata Sayyidina Ali : " Wahai Khalifah Abu Bakr, apa yang membuatmu datang kesini ?", berkata Sayyidina Abi Bakr : " Aku memohon izin untuk meminta maaf kepada putri Rasulullah saw, Sayyidah Fathimah Az Zahra' barangkali aku telah menyinggung perasaannya ", maka sayyidina Ali mengizinkan , kemudian Sayyidina Abi Bakr masuk dan memohon maaf, diriwayatkan dalam Fathul Bari bahwa Sayyidina Abi Bakr tidak keluar dari kamar itu sampai Sayyidatuna Fathimah Az Zahra' telah ridha dan gembira dengan sesuatu yang barangkali menyinggung perasaannya . Maka berkata Al Imam Ibn Hajar Al Asqalani bahwa riwayat ini menyelesaikan permasalahan tanah dengan tuntas karena sayyidina Abi Bakr telah memohon maaf kepada Sayyidatuna Fathimah, dan Sayyidatuna Fathimah sudah merelakannya,
Lantas siapa lagi yang masih ingin meributkan bahwa para sahabat saling bermusuhan satu sama lain, bahwa para sahabat berebutan tanah satu sama lain, ini bukan sinetron, ini keluarga Sayyidina Muhammad SAW . Semua khulafaa Ar Rasyidiin adalah keluarga Rasulullah SAW, Sayyidina Abi Bakr As Shiddiq adalah mertua Rasulullah saw, Sayyidina Umar Ibn Khattab mertuanya Rasul SAW, Sayyidina Utsman menantu Rasulullah saw, sayyidina Ali bin Abi Thalib adalah saudara sepupu dan menantu Rasulullah saw. Maka jika ada seseorang atau suatu kelompok dari muslimin atau bukan muslimin mengatakan bahwa sayyidina Abu Bakr, Umar dan Utsman tidak menghargai keluarga Rasul saw, justru mereka ( Khulafaaur Raasyidin) itu keluarga Rasulullah saw, yang dua mertua Rasulullah dan yang dua adalah menantu Rasulullah saw . Maka mereka yang mengatakan hal itu berarti menjelekkan juga keluarga Rasulullah saw . Sayyidina Abi Bakr As Shiddiq RA orang yang sangat mencintai keluarga Rasulullah saw, dan sayyidina Ali bin Abi Thalib Kw serta semua keluarga Rasul SAW dan para sahabat semuanya sangat mencintai Sayyidina Abi Bakr As Shiddiq RA. Mereka akrab dalam bergaul dan bercanda. Diriwayatkan dalam Shahih Al Bukhari, ketika Sayyidina Abi Bakr As Shiddiq datang dengan wajah yang tidak cerah, wajah yang sedih maka Rasul SAW berkata : " Sahabat kalian ini sedang dalam kesedihan, apa yang membuatmu sedih wahai Abu Bakr "?, maka sayyidina Abi Bakr menjawab : " Aku sedikit berselisih faham dengan Umar Ibn Khattab, lalu aku datang ke rumahnya untuk memohon maaf, tapi Umar tidak membukakan pintu untuk ku dibiarkan saja di depan pintu ", maka merah padamlah wajah sayyidina Muhammad saw mendengar ucapan Sayyidina Abi Bakr As Shiddiq. Dan tidak lama kemudian sayyidina Umar Ibn Khattab datang . Rasulullah saw tanpa langsung menegur sayyidina Umar, beliau hanya berkata : " Demi Allah, ketika semua orang mendustakan aku, ketika kalian semua mengatakan aku pendusta , Abu Bakr sudah membenarkan ajaranku dan ketika semua orang mendustakan aku, Abu Bakr As Shiddiq juga yang menolongku ", maka Sayyidina Abu Bakr berlutut dan menangis di kaki Rasulullah memohon maaf agar Umar ibn Khattab dimaafkan oleh Rasul SAW. Maka Sayyidina Umar baru ditanya oleh Rasul SAW : " Wahai Umar apa yang telah kau perbuat pada sahabatmu, sahabatmu telah meminta maaf kepadamu tetapi kau tidak mau memaafkannya ", maka Sayyidina Umar Ibn Khattab berkata : " betul ya Rasulallah, awalnya aku tidak mau memaafkan , tapi setelah ku buka pintu beliau sudah tidak ada, ku menyusul ke rumahnya beliau pun tidak ada, lantas aku ingin mengadu kepada mu bahwa aku mencari Abu Bakr setelah aku tidak mau membukakan pintu untuk Abu Bakr dan ternyata beliau sudah disini ". Demikian indahnya para sahabat Rasululullah saw Radiyallahu 'anhum wa ardhahum. Ketika tiba saat-saat wafatnya sayyidina Abi Bakr As Shiddiq RA, maka Sayyidina Abi Bakr berkata kepada putrinya, Aisyah istri Rasulullah saw : " Wahai Aisyah putriku, Rasulullah saw dulu ketika wafat dikafani dengan berapa helai kain ? ", maka Sayyidatuna Aisyah berkata : " tiga helai kain wahai Ayah ", berkata lagi Sayyidina Abi Bakr : " Wahai Aisyah, Rasulullah wafatnya pada hari apa ? " Sayyidatuna Aisyah berkata : " Hari senin ", kemudian Sayyidina Abi Bakr bertanya lagi : " Wahai Aisyah, hari ini hari apa "?, Sayyidatuna Aisyah menjawab : " hari senin wahai Ayah ", kemudian Sayyidina Abu Bakr berkata : " Kalau begitu, aku harapkan sebelum terbenanmnya matahari adalah waktu wafatku ". Dan benar sore itu wafatlah Sayyidina Abi Bakr As Shiddiq RA , hari Senin di hari wafatnya Rasulullah saw, demikian khalifah yang pertama.
Khalifah yang kedua Sayyidina Umar ibn Khattab RA, kita memahami demikian banyak riwayat beliau sebagai orang yang selalu membela Rasulullah saw dengan segala kemampuannya, dan cintanya kepada Rasul saw sangat luar biasa hingga beliau lebih mencintai Rasulullah saw lebih dari dirinya sendiri, dan ketika beliau berdoa di salah satu doanya adalah :
اَللَّهُمَّ ارْزُقْنِي الشَّهَادَةَ فِي بَلَدِ رَسُوْلِكَ
" Wahai Allah berilah aku mati syahid negeri Rasul-MU "
Sayyidina Umar RA meminta mati syahid, tetapi ada syaratnya mati syahid harus di Madinah Al Munawwarah, tidak mau di tempat yang lain, ingin dimakamkan di Madinah demikian doa sayyidina Umar ibn Khattab yang diriwayatkan dalam Shahih Al Bukhari . Bahkan di detik-detik wafatnya sayyidina Umar Ibn Khattab RA, sebagaimana diriwayatkan dalam Shahih Al Bukhari, ketika beliau sedang melakukan shalat dhuhur tiba-tiba ada seseorang menyerangnya dan menusuknya dengan pedang, dan robohlah Sayyidina Umar bin Khattab tetapi tidak langsung wafat, maka beliau di bawa ke rumahnya kemudian beliau minta susu, beliau menyukai susu karena Rasulullah saw juga menyukai susu. Ketika para sahabat melihat Sayyidina Umar ibn Khattab sudah terengah-engah dan darah terus mengalir dari luka besar di perutnya bekas tusukan pedang, setelah air susu diminum maka susu itu tumpah dari bekas luka di perutnya, maka para sahabat berkata kalau sudah begini berarti ini sudah ajal . Maka sayyidina Umar bin Khattab dengan tersengal-sengal berkata kepada putranya sayyidina Abdullah : " Wahai Abdullah pergilah engkau ke rumah Sayyidatuna Aisyah Ummul Mu'minin, katakan kepada Ummul Mu'minin kalau seandainya diperkenankan aku ingin dimakamkan di sebelah makam Rasulullah saw ", inilah wasiat sayyidina Umar bin Khattab. Maka pergilah putranya, sayyidina Abdullah mendatangi sayyidatuna Aisyah, meminta izin agar Ayahnya diizinkan untuk dimakamkan di sebelah makam Rasulullah saw. Maka menangislah sayyidatuna Aisyah setelah mendengar bahwa Amiirul Mu'minin Sayyidina Umar bin Khattab sudah luka parah dan sedang menanggung sakaratul maut, maka Sayyidatuna Aisyah mengizinkannya. Kenapa Sayyidina Umar meminta izin kepada Sayyidatuna Aisyah?, karena Rasulullah saw dimakamkan di rumah sayyidatuna Aisyah RA. Dan kembalilah sayyidina Abdullah menghadap ayahnya, ternyata ayahnya sayyidina Umar masih hidup, ketika sayyidina Umar melihat anaknya kembali, beliau dalam keadaan bersandar kemudian tegak dengan tersengal-sengal ia berkata kepada anaknya : " Apa yang akan kamu katakana, kabar apa yang akan kamu sampaikan, apakah aku diizinkan untuk dimakamkan di sebelah Rasulullah saw ? ", berkata sayyidina Abdullah : " sudah diizinkan wahai Amiirul Mu'minin", maka berkatalah sayyidina Umar bin Khattab : " Demi Allah, tiada satu cita-cita yang lebih aku dambakan di dunia ini selain aku dimakamkan di samping makam Rasulullah saw ". Demikianlah keadaan wafatnya Sayyidina Abu Bakr As Shiddiq, Sayyidina Umar bin Khattab RA.
Demikian pula Khalifah ketiga Sayyidina Utsman bin Affan RA orang yang sangat dicintai oleh Rasulullah SAW yang menikah dengan dua puteri Rasulullah saw yaitu Sayyidatuna Ruqayyah dan Sayyidatuna Ummu Kaltsum. Ketika sayyidina Utsman bin Affan Ra sudah hampir wafat, ia bermimpi Rasul SAW bersama sayyidina Abu Bakr As Shiddiq bersama Sayyidina Umar bin Khattab dan para sahabat lainnya yang telah wafat, maka Rasulullah saw berkata : " Wahai Utsman apakah kau mau berbuka di dunia atau berbuka puasa bersama kami ?" , maka Sayyidina Utsman bin Affan berkata : " Ma'akum, ma'akum ( bersama kalian ) wahai Rasulullah ". Maka di siang hari itu masuklah seseorang dari kelompok munafik dan memukulkan pedang di wajah sayyidina Utsman bin Affan yang sedang membaca Al qur'an Al Karim, dan darahpun mengalir membasahi wajah beliau dan mushaf Al quran Al Karim, dan disaat itu tentunya beliau berbuka puasa bersama Rasulullah SAW . Diriwayatkan dalam Sirah As Shahabah bahwa saat itu beliau sedang dalam keadaan sakit keras, tapi beliau memaksakan untuk berpuasa, maka setelah ditanya mengapa kau puasa wahai Utsman sedangkan engkau dalam keadaan sakit, setelah ditanya beberapa kali beliau tetap tidak menjawab, tetapi akhirnya Sayyidina Utsman menceritakan bahwa beliau bermimpi Rasulullah saw bersama sayyidina Abi Bakr dan sayyidina Umar bin Khattab dan Rasulullah saw bertanya maukah kau berbuka puasa bersama kami?, maka aku ( sayyidina Utsman ) berpuasa agar bisa berbuka puasa bersama mereka. Hadirin hadirat, Sayyidina Utsman adalah salah satu Khalifah yang berjasa di dalam banyak hal, diantaranya berakhirnya penjilidan Al quran Al Karim sehingga digelari Mushaf Utsmani .
Diriwayatkan dalam Shahih Al Bukhari ketika salah seorang yang membenci sayyidina Utsman di masa Taabi'in berkata kepada Abdullah bin Umar : " Wahai Ibn Umar, aku ingin bertanya tiga hal, yang pertama bukankah sayyidina Utsman bin Affan tidak hadir dalam perang Badr ?", sayyidina Abdullah bin Umar menjawab : " betul, beliau tidak hadir di perang Badr ", kemudian orang itu bertanya lagi :" bukankah dia tidaka hadir di Baiat Ar Ridwan ? ", sayyidina Abdullah bin Umar berkata : " betul, beliau tidak hadir dalam Baiat Ar Ridwan ", dan orang itu berkata lagi : " bukankah dia tidak hadir dalam perang Uhud ? ", sayyidina Abdullah bin Umar menjawab : " betul beliau tidak hadir di dalam perang Uhud ". Maka orang itu berkata : " Ya sudah terimakasih ", dan kemudian pergi. Sayyidina Abdullah bin Umar memanggilnya : " Wahai fulan, kemarilah!! Kalau kau mengatakan bahwa sayyidina Utsman bin Affan tidak hadir dalam perang Badr itu betul, namun banyak saksi yang mutawatir, para sahabat menyaksikan bahwa ketidakhadiran sayyidina Utsman bin Affan di dalam perang Badr itu dikarenakan sayyidina Utsman bin Affan menjaga istrinya yaitu putri Rasulullah saw yang sedang sakit" . Maka ketika itu sayyidina Utsman bin Affan bertanya kepada Rasulullah saw : Wahai Rasulullah, aku mau berangkat perang tapi putrimu sedang sakit ", maka Rasulullah saw berkata : " tetap di tempatmu, jangan berangkat perang jagalah putriku ", maka ia menjaga putri Rasulullah saw dan meninggalkan perang Badr, sampai ketika kepulangan Rasul saw terdengar kabar bahwa Allah SWT mengampuni dosa-dosa Ahlul Badr sebagaimana diriwayatkan dalam Shahih Al Bukhari bahwa Rasul saw bersabda : Allah swt berfirman kepada Ahlu Badr :
اِعْمَلُوْا مَاشِئْتُمْ فَقَدْ غَفَرْتُ لَكُمْ
" Wahai Ahlu Badr, beramallah semau kalian sungguh Aku telah mengampuni dosa-dosa kalian "
Maka Sayyidina Utsman menangis dan berkata : "Ya Rasulullah kemuliaan Badr tidak aku dapatkan, demi menjaga putrimu", maka Rasulullah saw berkata : "Engkau termasuk ahlul Badr, dan engkau mendapatkan pahala ahlul Badr ". Hal ini merupakan salah satu dalil bahwa mengirim pahala kepada yang hidup pun diperbolehkan karena hal itu diperbuat oleh Rasul saw. Maka berkata sayyidina Abdullah bin Umar : " Ketidakhadiran sayyidina Utsman bin Affan di perang Badr karena menjaga putri Rasulullah saw, tetapi Rasulullah mengatakan bahwa sayyidina Utsman bin Affan termasuk Ahlul Badr dan mendapatkan pahala ahlul Badr ". Adapun ketidakhadiran sayyidina Utsman di perang Uhud dikarenakan di saat itu Rasul saw mengutus beliau ke suatu tempat, ini adalah perintah Rasul saw. Dan ketidakhadiran beliau di Baiat Ar Ridwan karena beliau telah di perintah oleh Rasulullah untuk pergi ke Makkah Al Mukarramah dalam tugas". Diriwayatkan dalam Shahih Al Bukhari ketika dalam Bai'at Ar Ridwan, Rasul saw mengangkat tangan kanan beliau seraya berkata kepada para sahabat : " ini tangan kanannya Utsman bin Affan, mewakili daripada tangan Utsman bin Affan ". Demikian keadaan para sahabat RA wa ardhaahum.
Adapun Khalifah yang terakhir Baabul 'Ilm ( gerbang ilmu ) nya Rasulullah saw yaitu sayyidina Ali bin Abi Thalib Kw. Di riwayatkan dalam Shahih Al Bukhari bahwa Rasulullah saw berkata kepada sayyidina Ali bin Abi Thalib :
يَا عَلِيُّ أَنْتَ مِنِّيْ وَأَنَا مِنْكَ
" Wahai Ali, kau adalah bagian dariku dan aku adalah bagian dari kamu "
Merupakan satu kedekatan dan bentuk cinta yang sangat dahsyat dari Nabi Muhammad saw. Ketika para sahabat ingin melamar putri tercinta Rasulullah saw, sayyidatuna Fathimah Az Zahra' , maka Rasul saw tidak memberikannya sampai sayyidina Ali yang datang kepada Rasulullah saw , maka barulah Rasulullah memberikan putrinya untuk dinikahi oleh sayyidina Ali bin Abi Thalib Kw. Dan sayyidina Ali tidak menyukai perpecahan, sungguh ketika terjadi perpecahan dan perbedaan pendapat maka sayyidina Ali berkata : "silahkan kalian musyawarah sendiri dan putuskan sendiri, sungguh aku benci dengan perbedaan pendapat, yang kuinginkan adalah seluruh manusia ini satu suara dan satu pendapat, kalau aku tidak bisa menyatukan perpecahan ini aku lebih memilih menyusul para sahabatku (sayyidina Abu Bakr, Umar dan Utsman RA)". Setelah waktunya dekat sayyidina Ali berkata : " mana orang yang akan datang memukulkan pedangnya ke wajahku ?!", maka seseorang berkata : "Wahai Ali Amirul Mu'minin apa maksudmu berkata seperti itu ?", sayyidina Ali berkata : " Rasul saw telah bersabda : " Wahai Ali nanti disaat waktunya engkau wafat, kau akan banyak menghadapi perpecahan dan peperangan hingga ketika engkau sedang shalat maka ada seseorang dari sisimu memukulkan pedangnya di dahimu lantas darahmu mengucur sampai ke jambangmu, dan jenggotmu dan menetes maka itulah saat wafatmu" . Ketika sayyidina Ali menghadapi permasalahan dan perpecahan antara kaum muslimin, seraya berkata : " mana orang yang akan datang memukul wajahku dengan pedangnya ". Dan saat sayyidina Ali sedang shalat subuh maka hal itu terjadi pada sayyidina Ali bin Abi Thalib Kw, tetapi beliau tidak langsung wafat beliau sempat bicara kepada para sahabat : " Janganlah kalian menyiksa orang yang telah memukulku dengan pedangnya itu, jangan terlalu keras mengikatnya jangan kau zhalimi dia karena aku akan berjumpa lagi dengan dia di hadapan Allah swt, kalau kalian berbuata zhalim kepadanya maka hal itu akan memberatkan hisabku", demikianlah keadaan sayyidina Ali bin Abi Thalib Kw, demikian keadaan Khulafaa Ar Rasyidin , demikian orang-orang mulia ini, demikian muhajirin dan anshar orang-orang yang sangat mencintai Rasulullah SAW .
Ketika perang Hunain dimana perang Hunain ini diikuti oleh banyak para Thulaqaa' yaitu yang awalnya adalah para musuh Islam tetapi kemudian masuk Islam . Namun ketika mereka terjebak dalam kesulitan di perang hunain maka mereka berpecah belah, mundur melarikan diri dan Rasul SAW hanya bersama dengan beberapa orang terdekat beliau, maka Rasul SAW melihat ke atas bukit dan berkata ; " Ya Ma'syaral Anshar ( wahai kaum Anshar ) ", maka kaum Anshar pun turun seraya berkata : " Labbaik wa sa'daik wa nahnu ma'aka ya Rasulallah ( kami datang wahai Rasulullah dan kami bersamamu )". Maka Rasulullah memanggil pula yang di atas bukit di sebelah kirinya : " Ya Ma'syaral Anshar ", maka kaum Anshar pun turun dengan ucapan yang sama: " Labbaika wa sa'daika ya Rasulallah ", lalu mereka bersatu dengan Anshar maka musuh-musuh terkalahkan dan Rasul saw membawa ghanimah ( harta rampasan perang ) dengan kemenangan, lalu membagikannya kepada kaum muhajirin dan kaum thulaqaa, padahal kaum thulaqaa' adalah orang-orang yang meninggalkan Rasul saw saat perang itu, maka sebagian kaum ada yang berkata : " Nabi ketika dalam kesusahan yang dahsyat kami yang dipanggil , tetapi disaat pembagian ghanimah perang kami tidak kebagian ". Maka Rasul saw memanggil kaum Anshar, beliau tidak marah kepada kaum Anshar dengan mengatakan :" Kalian kan punya harta, punya rumah, hewan ternak dan punya usaha, sedangkan mereka orang thulaqaa' orang-orang yang baru saja memusuhi Islam kemudian masuk Islam, dan Muhajirin adalah orang-orang yang pindah dari Makkah dan tidak punya rumah sebagian tidak punya harta maka mereka lebih berhakl dari kalian..! ", tapi Rasul tidak mengatakan demikian namun Rasul SAW berkata : " Sungguh wahai kaum Anshar, kuberikan ghanimah perang berupa harta dan hewan ternak, kambing dan onta kepada kaum muhajirin dan thulaqa', dan aku berikan diriku pada kalian, ridhakah kalian " ?, maka kaum Anshar pun menunduk dan Rasul saw berkata : " Mereka kaum thulaqa' dan Muhajirin pulang dengan membawa kambing dan onta, sedangkan kalian pulang membawa diriku ", maka kaum Anshar menangis gembira, demikian cintanya Rasulullah kepada kaum Anshar. Diriwayatkan di dalam Shahih Muslim, ketika di hari Fath Makkah Rasul SAW berkata : " Barangsiapa yang masuk ke rumah Abu Sufyan dia aman, barangsiapa yang masuk ke rumahnya dan mengunci rumahnya dia aman, dan barangsiapa yang masuk ke Masjidil Haram maka dia aman ". Maka kaum Anshar mulai risau setelah mendengar perkataan Rasul SAW, dan mereka berkata : "Rasulullah sudah pulang kampung dan sekarang kita sudah tidak diperhatikan lagi, buktinya Rasulullah sudah memuliakan Abu Sufyan yang awalnya adalah musuh besar Islam kini beliau sudah pulang kampung dan kembali kepada keluarganya". Maka kabar sampai kepada Rasul SAW lewat Jibril AS " kaum Anshar ada yang berkata bahwa engkau telah pulang ke kampung halaman dan berpisah dengan mereka, tampaknya mereka kecewa wahai Rasulullah". Maka Rasul saw memanggil " Ya ma'syaral anshar ( wahai kaum Anshar ) ", dan merekapun datang berkerumun dihadapan Rasul saw tampak wajah mereka muram dan sedih, maka Rasul SAW berkata : " kalian telah mengatakan bahwa aku akan pulang kampung kembali ke tanah kelahiranku di Makkah", lantas Rasulullah saw bersabda :
كَلاَّ إِنِّي عَبْدُ اللهِ وَرَسُوْلُهُ هَاجَرْتُ إِلَى اللهِ وَإِلَيْكُمْ اَلْمَحْيَا مَحْيَاكُمْ وَالْمَمَاتُ مَمَاتُكُمْ
" Sungguh tidak, aku ini hamba Allah dan RasulNya, aku hijrah kepada Allah dan kepada kalian hidupku bersama kalian, dan wafatku bersama kalian "
Maka merekapun menangis, memeluk dan mencium Rasul saw dari gembiranya. Jadi Rasul saw berkata : " kalian mengatakan aku sudah pulang kampung lalu kalian berpisah denganku, maksudnya begitu? Maka Rasul berkata : " Sungguh aku ini hambaAllah dan RasulNya , aku hijrah dari Makkah kepada Allah ke kampung kalian, maka hidupku bersama kalian dan wafatku bersama kalian ", maksudnya Rasul akan kembali ke Madinah setelah ini dan wafat disana. Maka kaum Anshar menangis dan memeluk Rasul saw karena gembira. Inilah 14 abad yang silam yang terang benderang dengan cahaya keluhuran, cahaya keluhuran itu tidak padam terwariskan dari zaman ke zaman dengan satu sambungan sabda sang Nabi saw :
اَلْمَرْءُ مَعَ مَنْ أَحَبَّ
" Seseorang bersama dengan orang yang dicintai "
Hadirin hadirat yang dimuliakan Allah…
Inilah idola kita kaum Muhajirin dan Anshar hingga malam ini kita masih mendengar lantunan qasidah " Thala'al Badr 'Alaina" dipukul dengan rebana oleh sahabat kita jamaah hadrah, yang ini merupakan qasidah kaum Anshar saat menyambut Nabi Muhammad saw. Inilah keadaan kita walaupun 14 abad sudah lewat dari masa itu, tapi gema qasidah "Thala'al Badr 'Alaina" masih menggema di majelis-majelis kita menyambut sang Nabi saw, walaupun kita tidak melihat beliau, walaupun kita tidak jumpa dengan beliau, namun cinta dan rindu tidak akan pernah sirna pada ummat ini . Semoga selalu makmur pada jiwaku dan kalian cinta dan rindu kita kepada Rasulullah. Kita bermunajat kepada Allah swt semoga Allah swt melimpahkan kepada kita rahmat dan kebahagiaan, dijauhkan dari kita segala musibah dan kesulitan, dijauhkan dari segala permasalahan, dijauhkan dari kita hal-hal yang menyulitkan kita . Rabbi, tumpahkan kepada kami kemudahan dan singkirkan dari kami kesulitan, hapuskan dosa-dosa kami , dan dosa-dosa ayah bunda kami, pastikan semua wajah ini terang benderang dengan cahaya pengampunan , setelah berdiri dari Majelis ini tidak satupun terkecuali telah terkena hembusan pengampunan , dan tidak satupun masih membawa dosanya dsri tempat ini terkecuali telah Kau maafkan Ya Rabbi Ya Zal Jalaali wal ikram Ya Zatthawli wal in'aam, Wahai Yang Maha menawarkan pemberian dan anugerah, kami memohon kepadaMu wahai yang maha memberi, wahai yang menamakan diriNya Maha Dermawan , maka kami memohon sedikit kedermawananMu yang dengan itu kami akan tenang dengan kebahagiaan dunia dan akhirah, Wahai yang menciptakan kerajaan langit dan bumi dari tiada, wahai yang menjadikan apa-apa yang kami lihat dan kami dengar dan semua kejadian yang ada di alam semesta ini, wahai Allah…yang dengan memanggil namaMU maka dipastikan salah satu dari tiga hal yaitu, dikabulkan doanya, kalau tidak maka akan dihapuskan dosanya, kalau tidak maka akan dihapuskan salah satu musibah yang akan menimpanya. Kami tidak menginginkan salah satunya, tapi kami menginginkan semuanya wahai Rabbi, kami menginginkan ketiganya, kabulkan doa kami wahai Rabbi , jauhkan kami dari musibah, hapuskan dosa kami wahai Rabbi…
فَقُوْلُوْا جَمِيْعًا...
Katakanlah bersama-sama..
يَا اللهْ يَا اَللهْ يَا اللهْ...يَا اللهُ يَا رَحْمَنُ يَا رَحِيْمُ...لاَإلهَ إِلاَّ الله... مُحَمَّدٌ رَسُوْلُ اللهِ صَلَّى اللهُ عَلَيْهِ وَسَلَّمَ عَلَيْهَا نَحْيَا وَعَلَيْهَا نَمُوْتُ وَعَلَيْهَا نُبْعَثُ إِنْ شَاءَ اللهُ مِنَ اْلأَمِنِيْنَ.
Hadirin hadirat yang dimuliakan Allah..
Jika kalian melihat saya dalam keadaan seperti ini maka tidak usah risau karena hanya kelelahan saja, dan saya mohon maaf pada jamaah di Pondok Bambu semalam saya tidak bisa hadir karena memang kondisi saya drop, tetapi tidak ada apa-apa hanya kelelahan saja dan butuh istirahat, jadi jangan risau dengan keadaan saya seperti ini. Dan saya mohon doa besok siang insyaallah saya berangkat ke Palembang Tabligh Akbar disana, karena Palembang ini sudah beberapa tahun mengundang tapi selalu di tunda terus, dan ini adalah kali yang keenam, tentunya saya tidak mau mengecewakan mereka lagi, mohon doa restu semoga acara ini sukses dan dakwah ini semakin luas, demikian yang ingin saya sampaikan.
Kita lanjutkan acara ini dengan mengenang kembali indahnya Nabi kita Muhammad SAW, yang mana sebelum itu kita berdoa mudah-mudahan Allah mendamaikan Negeri kita Zhahiran wa Bathinan, dan semoga Allah menyingkirkan segala musibah dan bencana alam dan digantikan dengan hidayah dan pengampunan , dan semoga masyarakat mulai dari yang terendah hingga pemimpin tertingginya dilimpahi hidayah dan bimbingan yang luhur oleh Allah SWT, hingga terbimbing ke jalan yang lebih baik dari hari ke harinya, masyarakat dan pemerintahan kita semoga semakin baik Amin Allahumma Amin. Kembali kita mengenang indahnya Nabi kita Muhammad saw, falyatafaddhal…


Sabtu, 21 November 2009

siapa sebenarnya yang mengajarkan kekerasan dan radikalisme?

PDF Print E-mail
SocialTwist Tell-a-Friend
Kontributor: Habib Ahmad bin Nofel bin Jindan   
Monday, 16 April 2007
Siapa Sebenarnya Yang Mengajarkan Kekerasan dan Radikalisme?
Islam Atau Kristen?


ImageAlhamdulillah seluruh agama yang mau melihat dan mempelajari Islam dari sumbernya maka sungguh pasti akan mendapatkan bahwa Islam adalah agama yang menyebar kasih sayang dan agama yang mengajarkan keteraturan serta kedisiplinan. Apa yang dimaksud dengan sumbernya? sumber agama Islam adalah AlQur'an dan Sunnah Yang Mulia Nabi Besar Muhammad Sallallahu alaihi wa sallam. Bahkan para pemeluk islampun apabila kita perhatikan, maka kita akan dapati mereka adalah cermin AlQur'an dan Sunnah, mereka adalah manusia-manusia yang mengenal kasih dan sayang, manusia-manusia yang mengenal keteraturan dan kedisiplinan, mereka adalah orang yang terbaik dari segala suku bangsa dan agama.
Kami kaum muslim tidak meminum minuman keras yang dampak akibatnya sangat berbahaya bagi suatu masyarakat. Mengapa? karena agama kami melarang kami untuk mengkomsumsinya. Kami kaum muslim tidak berzina. Mengapa? karena agama kami yang dibawa oleh Yang Mulia Baginda Besar Nabi Muhammad melarang kami, bahkan melarang kami untuk mendekati segala yang menjurus kepada perzinaan. Kami adalah orang santun, orang yang sopan, orang yang sangat toleran, dan tidak pernah mengenal kekerasan, serta tidak pernah memaksakan agama kepada yang lain. Ketika kami menjadi mayoritas suatu masyarakat, kenyataan menyatakan bahwa minoritas terayomi dan terlindungi. Anda dapat membuktikan di seluruh negara yang mayoritasnya umat Islam. Tapi sungguh tidak sebaliknya, belum tentu ketika kami menjadi minoritas suatu masyarakat kami akan terayomi oleh mayoritas. Lihat Spanyol, Italia, Roma, Vatican, Thailand, Cina, Amerika, Singapura dsb. Betapa banyak tekanan-tekanan yang dilancarkan oleh pemerintah negara-negara tersebut terhadap umat Islam yang minoritas di negara mereka. Anda dapat buktikan hal ini jika anda melihat keadaan dan sejarah pada masa lalu hingga kini. Bahkan selama berabad-abad islam berjaya di bumi indonesia, agama kristen dll tetap berkembang. Mengapa? karena kami tidak pernah memaksakan kehendak dan agama. Bahkan di berbagai penjuru negeri yang dahulu dipimpin oleh pemerintahan Islam, sejak saat itu sampai sekarang masih banyak di dalamnya orang-orang non muslim. Mengapa? sebab kami tidak pernah memaksakan kehendak dan kami tidak bersifat radikal.
Mungkin anda akan membantah perkataan ini karena anda melihat bahwa teror bom dan kekerasan yang terjadi belakang ini di Indonesia tidak lain karena orang-orang islam. Kami katakan bahwa sebaiknya anda tidak menghukum dan menghujat Islam dari oknum-oknum yang tidak bertanggung jawab. Dan kita semua menyaksikan bahwa sebagian besar mereka yang dituduh sebagai pelaku, sampai saat ini tidak ada bukti yang akurat. Dan beberapa yang memang terbukti bersalah, tidak lain hanyalah sekelompok oknum yang tidak memahami Islam yang dari sumbernya. Walaupun demikian, lantas apakah betul menilai kebobrokan suatu masyarakat karena keberadaan 0,1% orang yang bobrok? Saya yakin setiap orang yang terpelajar akan berpendapat sama dengan saya. Sebab kalau memang penilaian yang demikian dapat dijadikan titik ukur, maka saya katakan bahwa betapa banyak teroris kelas kakap internasional di Italia, Meksiko, Amerika, bahkan di Roma dan Inggris adalah orang yang beragama Kristen? Tanyakan kepada seluruh dunia dan tanyakan kepada orang-orang Yahudi, Siapa Hitler? Apakah ia seorang Muslim? Hindu? Budha? Ataukah ia seorang Kristiani? betul, ia adalah seorng Kristiani yang pidatonya dapat meluluhkan gunung yang keras. Dan semua mengetahui bahwa Hitler di dalam pidatonya sering kali menyebut tentang Yesus, pengabdiannya untuk Yesus, dsb. Dia adalah seorang Kristiani yang berpegang teguh kepada keyakinannya. Tetapi lihat, berapa puluh juta yang telah dibunuh oleh Hitler? Apakah oleh karenanya kita akan menilai seluruh orang Kristen adalah teroris? Tentu tidak. Dan saya yakin anda akan setuju dengan hal itu. Akan tetapi nilailah mereka dari sumber agama mereka. Apakah agama mereka mengajar kekerasan? apakah agama mereka mengajar sikap radikal? apakah agama mereka mengajar sikap terorisme? dan saya menyerukan kepada seluruh kaum kristiani apabila anda mengatakan bahwa Islam agama yang mengajarkan kekerasan, radikal, memaksakan, maka buktikan dari sumbernya, yaitu dari AlQur'an dan Sunnah. 1400 tahun seruan yang sama telah diserukan oleh kaum Muslim kepada umat Kristiani. Dan sampai saat ini kami masih tetap menunggu jawaban.
Tantangan yang sama apabila kaum Kristiani menujukannya kepada kaum Muslim, yaitu membuktikan apakah agama Kristen adalah agama yang mengajarkan kekerasan? maka kami akan menjawab dari sumber Kristen sendiri. Dan kami katakan bahwa agama Kristen memang mengajarkan kekerasan di dalam agamanya bahkan mengajarkan pemaksaan di dalam memeluk agamanya. Dari mana kami dapat menyatakan hal ini? Tentu saja dari Bible umat Kristiani. Dari awal kitab Perjanjian Lama yaitu kitab Kejadian sampai akhir dari Perjanjian Lama, anda akan mendapati dua hal yang banyak dibahas oleh Perjanjian Lama dan bahkan merupakan kebanggaan yang terbesar.

1. Peperangan
2. Seks bebas yang fulgar

Tentang peperangan, anda akan dapati para pahlawan-pahlawan Tuhan, yang diabadikan oleh Tuhan nama mereka dalam Kitab SuciNya, adalah orang-orang yang sangat luar biasa dalam peperangan, mengatur strategi, memimpin dsb. Sehingga mereka dipuji, dimuliakan, dan diabadikan oleh Tuhan nama mereka.
Sebelum saya meneruskan, saya bertanya kepada setiap manusia yang berakal, khususnya "Anak-anak Tuhan" yaitu orang kristiani. Mengapa nama mereka diabadikan oleh Tuhan? Sejarah mereka diabadikan oleh TUHAN? Apakah hanya untuk sekedar dongeng? Omong kosong? Komik? Atau dibalik itu terdapat suatu pelajaran dari Tuhan yang sangat-sangat berharga? Di balik setiap huruf dan kata terdapat pelajaran dari Tuhan yang sangat-sangat berharga? Saya mengatakan bahwa di balik apa yang dinyatakan Tuhan dalam Kitab SuciNya dari sejarah mereka para orang-orang pilihan, terdapat suatu pelajaran dari Tuhan yang amat sangat berharga. Bahkan di balik setiap huruf dan kata terdapat pelajaran dari Tuhan yang sangat berharga. Dan saya yakin setiap orang berakal akan sependapat dengan saya dalam hal ini, walau saya tidak tahu dogma apa yang telah ditanam di hati umat Kristiani akan hal ini. Kemudian apakah pelajaran tersebut hanya sebatas untuk diketahui dan selesai, tidak lebih dari itu? Atau pelajaran yang dapat dijadikan pedoman hidup? Pelajaran yang dapat dipraktekkan dalam kehidupan sehari-hari? Tentu saja adalah pelajaran yang untuk dijadikan pedoman hidup dan untuk dipraktekkan dalam kehidupan sehari-hari.
Sekarang kita akan kembali membahas tentang para pahlawan perang yang dimuliakan Tuhan. Dalam Perjanjian Lama Tuhan menceritakan tentang peperangan yang dipimpin oleh para pahlawanNya. Tetapi anda dan setiap orang yang berakal dan mau berfikir, akan mendapati kekejaman-kekejaman yang sangat-sangat tidak manusiawi yang dilakukan oleh para pahlawan Tuhan. Kekejaman yang tidak pernah dilakukan oleh pemimpin kejam manapun, bahkan Hitler teroris besar Kristen pun tidak sampai melakukan apa yang dilakukan oleh para pahlawan Tuhan. Saya akan mengutip 3 kejadian kejam yang dilakukan oleh Tuhan dan oleh para pahlawan pilihan tuhan yang diabadikan Tuhan dalam Kitab Sucinya. Dan saya mampu memberikan 20 cuplikan yang sangat kejam yang dilakukan oleh Tuhan dan para pahlawan Tuhan yang di puji oleh tuhan, Insya Allah dalam tulisan yang lebih luas dari ini.
1. Kitab 1 Samuel pasal 15 ayat 1 s/d ayat 3
Berkatalah Samuel kepada Saul: "Aku telah diutus oleh Tuhan untuk mengurapi engkau menjadi raja atas Israel, umat-Nya; oleh sebab itu, dengarkanlah bunyi firman Tuhan. Beginilah firman Tuhan alam semesta: Aku akan membalas apa yang dilakukan orang Amalek kepada orang Israel, karena orang Amalek menghalang-halangi mereka, ketika orang Israel pergi dari Mesir. Jadi pergilah sekarang, kalahkanlah orang Amalek, tumpaslah segala yang ada padanya, dan jangan ada belas kasihan kepadanya. Bunuhlah semuanya, laki-laki maupun perempuan, kanak-kanak maupun anak-anak yang menyusu, lembu maupun domba, unta maupun keledai. (1Samuel 15:1-3)

Lihatlah kekejaman yang diajarkan Tuhan Umat Kristiani, Tuhan Trinitas yang Yesus termasuk salah satu dari ketiga oknumnya. Sangat tidak mengenal kasih. Mungkin laki-laki dan perempuan bersalah, tapi apa kesalahan dari kanak-kanak dan anak-anak yang menyusui? Bahkan binatangpun tidak mendapatkan bagian dari kasih sayang Tuhan umat Kristiani. Bahkan yang aneh Saul lebih mengenal kasih daripada Tuhan umat Kristiani. Dalam pasal yang sama dari 1Samuel dijelaskan pada ayat 9 bahwa Saul tidak membunuh hewan dan lembu. Rupanya Saul masih lebih mengenal kasih dan HAB (Hak Asasi Binatang) dari pada Tuhan Trinitas. Oleh karena Tuhan menyesal menjadikan Saul sebagai raja karena tidak mejalankan perintah Tuhan sabagaimana dalam ayat 10 dinyatakan penyesalan Tuhan.
2. Kitab Hosea pasal 14 ayat 1
"Samaria harus dihukum karena memberontak melawan Aku. Rakyatnya akan tewas dalam pertempuran; anak-anak bayinya akan digilas, dan wanita-wanita hamil dibelah perutnya." Diseluruh Alkitab kita mendapati Tuhan menghancurkan mereka yang tidak percaya kepadaNya dan tidak mengikuti perintahNya. Di sini kita mendapatkan gambaran yang sangat fantastis tentang bayi-bayi yang digilas dan perempuan hamil yang dibelah perutnya. Mungkin seorang ayah dan ibu yang membangkang pantas mendapat hukuman. Tapi alangkah kejamnya Tuhan Trinitas umat Kristiani yang sampai harus menggilas bayi-bayi yang tidak berdosa. Bukankah Yesus membawa kasih? Dan bukankah menurut pendapat umat kristiani bahwa Yesus adalah salah satu dari oknum Trinitas? sungguh Hitler atau Jenkiskhan lebih mengenal kasih dari Tuhan Trinitas dan dari agama umat Kristiani. Bahkan sebejat apapun seorang wanita apakah harus kita belah perut mereka ketika hamil? Katakan mereka wanita-wanita sundal, akan tetapi bukankah menurut Kitab Suci anda Yesus seorang keturunan sundal. Bukan saya yang menyatakan, akan tetapi alkitab sendiri menyatakannya. Di dalam Kitab Matius pasal 1 ayat 3 tentang silsilah Yesus dinyatakan bahwa Yesus adalah keturunan Peres. Ayat tersebut berbunyi: "Yehuda memperanakkan Peres dan Zerah dari Tamar, Peres memperanakkan Hezron, Hezron memperanakkan Ram". Kemudian dalam Kitab Kejadian pasal 38 ayat 1 s/d 30, anda dapat membaca dan membuktikan bahwa Zerah dan Peres dilahirkan oleh ibu mereka yang bernama Tamar karena hasil dari persundalan (pelacuran) antara Tamar dengan mertuanya sendiri yaitu Yehuda. Anda dan seluruh umat Kristiani dan seluruh dunia berhak untuk membuktikan. Dan kalau memang anda dan agama yang anda anut adalah agama yang benar, mengapa anda tidak memberitakan kabar gembira dan kebenaran itu kepada dunia? Khususnya kepada para pelacur? Dan mengapa perut Tamar yang sedang hamil karena pembangkangan dan pelacuran tidak dibelah? dan mengapa Peres yang menjadi anak haram dan moyang dari pada Yesus keturunan sundal tidak digilas? bahkan dimuliakan untuk menjadi moyang dari pada Tuhan Yesus salah satu dari tiga oknum Trinitas. Sungguh ini adalah lelucon yang sangat menjijikkan ketika kita dapati Tuhan Trinitas yang mencipta alam semesta adalah keturunan pelacur. Dan alangkah kejam dan hinanya agama kristen yang mengajarkan kekejaman.
3. Kitab Lukas pasal 19 ayat 11 s/d ayat 27
Anda dapat membaca ayat-ayat tersebut yang merupakan perumpamaan yang disampaikan oleh Yesus. Dalam ayat 27, Yesus mengungkapkan suatu ungkapan yang sangat berbeda dengan apa yang disampaikan oleh umat Kristiani tentang pribadi Yesus yang diutus untuk menebar kasih. Ayat tersebut berbunyi: "Akan tetapi semua seteruku ini, yang tidak suka aku menjadi rajanya, bawalah mereka kemari dan bunuhlah mereka di depan mataku". Ungkapan demikian secara jelas mengajarkan kekerasan dan pembunuhan. Bukankah Yesus mengajarkan kasih dan cinta? Tetapi mengapa ungkapannya berbeda dengan apa yang selama ini disampaikan oleh orang Kristen? Mungkin anda akan mengatakan bahwa Yesus tidak mengatakan demikian. Yang disampaikan oleh Yesus adalah suatu perumpamaan. Saya katakan apa yang diungkapkan oleh Yesus adalah apa yang terpendam dalam benaknya. Pepatah Arab mengatakan "Ma fika yadzhar 'ala fika" artinya "Apa yang terpendam dibenakmu terlihat dalam ucapanmu". Sebagai contoh lukisan yang indah apabila dilihat oleh seorang seniman maka sudah barang tentu sang seniman akan berbicara tentang lukisan dan keindahannya. Berbeda dengan seorang tukang kayu, seorang tukang kayu tidak akan pernah berbicara tentang lukisannya, tetapi ia pasti akan melihat dan berbicara tentang bingkai kayunya. Demikian pula seorang penata ruangan ketika melihat lukisan itu, ia tidak akan berbicara tentang lukisan atau bingkai kayunya, tetapi ia akan berbicara tentang posisinya dan penempatannya. Dan apa yang diungkapkan Yesus tidak lain adalah apa yang terpendam dibenaknya. Dan Yesus adalah raja yang tidak pernah diterima oleh bangsanya sebagaimana yang diungkapkan dalam Injil Yohanes pasal 1, dan sebagaimana yang Kahlil Gibran katakan dalam judul bukunya "Raja yang terpenjara". Anda pasti tidak akan pernah setuju dengan hal ini. Tetapi apakah pantas bagi seorang Yesus penebar kasih, yang selalu berusaha mengasihi segalanya bahkan berusaha agar debu yang di hadapannya mendapatkan bagian dari kasihnya, memberikan perumpamaan yang menggambarkan suatu kekerasan dan kekejaman? Bahkan ia pun pernah menyatakan secara jelas dan pasti bahwa ia datang dengan membawa perpecahan, perselisihan, kekerasan, pedang, sikap radikal dan terorisme. Di dalam Kitab Matius pasal 10 ayat 34,35,36 Yesus berkata:
"Jangan kamu menyangka bahwa Aku datang untuk membawa damai di atas bumi; Aku datang bukan untuk membawa damai, melainkan pedang. Sebab aku datang untuk memisahkan orang dari ayahnya, anak perempuan dari ibunya, menantu perempuan dari ibu mertuanya. Dan musuh orang ialah orang-orang seisi rumahnya". Lihatlah apabila ajaran Yesus dengan orang-orang yang satu atap adalah demikian, yaitu perselisihan, permusuhan, pertentangan bahkan pedang. Maka bagaimana dengan orang-orang yang beda atap? Tetangga? Berbeda kampung? Berbeda negara serta berbeda bangsa?
Apakah ini ajaran kasih atau ajaran terorisme dan kekerasan? Apakah ini agama cinta atau agama pedang dan kejahatan? Inikah agama yang mengaku mengenal toleran atau agama yang memaksakan? Mungkin apabila umat Kristiani sekarang ini memiliki kemampuan dan kebebasan untuk berbuat kejam, Maka kami yakin mereka akan membunuh semua orang yang tidak mengakui Yesus sebagai raja dan tuhan sebagaimana yang diungkapkan yesus dalam perumpamaannya. Dan Sungguh sejarah telah mencatat ribuan manusia yang mati disiksa, dianiaya, wanita-wanita yang diperkosa bahkan anak-anak yang ditindas, bahkan ribuan manusia yang dibakar hidup-hidup oleh pendeta dan penguasa Kristen, padahal mereka tidak memiliki dosa melainkan hanya dosa menggunakan akal sehat mereka ketika tidak mempercayai Yesus sebagai Tuhan. Silahkan anda dan seluruh umat Kristiani dan seluruh manusia di dunia ini melihat sejarah. Dan saya yakin setiap yang berakal akan setuju dengan saya. Para ilmuanpun setuju dengan pendapat ini. Dan sampai saat ini mereka masih dendam dengan apa yang dilakukan oleh umat Kristiani terhadap tokoh-tokoh ilmuan besar. Tanyakan kepada dunia kemana Galileo? Apakah ia mati karena acungan pedang orang Islam atau karena orang-orang Kristen yang tidak pernah mau menggunakan akal yang dianugrahkan Tuhan?
Saya menyerukan kepada seluruh dunia agar mau berfikir, bukan hanya menelan mentah-mentah dogma-dogma yang hanya bisa dicerna oleh orang gila. Kita manusia yang berakal bukan binatang atau orang gila. Yang membedakan kita dengan binatang dan orang gila adalah akal yang kita gunakan untuk berfikir. Sekali lagi saya menyerukan kepada seluruh dunia untuk mengkaji agama Kristen dengan akal sehat, dan hendaknya selalu berani menyatakan kebenaran. Ini yang dapat saya sampaikan dan insya Allah pembahasan tentang Trinitas dan Penyaliban yang anda permasalahkan akan saya bicarakan dalam tulisan saya yang lain. Dan semoga kebenaran tetap tinggi.. Semoga kedamaian selalu menyertai mereka yang mengikuti petunjuk Allah alam semesta.. Dan semoga Allah membalas kebaikan, jasa, didikan, ajaran, serta kasih dan pengorbanan Baginda Besar Yang Mulia, Manusia Pilihan, yang mengajarkan kedamaian dan kecintaan, mengajarkan cara menghormati para utusan Allah, manusia yang mengajarkan akhlak dan budi pekerti, Raja Damai dan Penghibur serta Nabi Yang dijanjikan, kunci dari kerajaan Allah yang dinanti-nanti, Baginda Besar Nabi Muhammad Sallallahu alaihi wa sallam.. Dan semoga Allah selalu membimbing kita kepada seluruh kebenaran, Amin Ya Rabbal Alamin.
Terakhir Diperbaharui ( Monday, 16 April 2007 )


Selasa, 17 November 2009

pajangan dan kasih sayang ALLAH SWT kepada rasulSAW

PDF
Print
E-mail
SocialTwist Tell-a-Friend
Ditulis Oleh: Munzir Almusawa   
Thursday, 12 November 2009
Penjagaan Dan Kasih Sayang ALLAH SWT Kepada Rasul SAW
Senin, 09 November 2009


قال رسول الله صلى الله عليه وسلم : إِنِّي رَسُولُ اللَّهِ، وَلَنْ يُضَيِّعَنِي اللَّهُ أَبَدًا
(صحيح البخاري)
Sabda Rasulullah saw :
“Sungguh Aku Rasulullah (utusan Allah), dan tidak akan Allah membiarkanku dan kengecewakanku selama lamanya(abadi penjagaan dan perhatian kasih sayang Allah swt padaku selamanya) ” (Shahih Bukhari)


Assalamu’alaikum Warahmatullahi Wabarakatuh…
حَمْدًا لِرَبٍّ خَصَّنَا بِمُحَمَّدٍ وَأَنْقَذَنَا مِنْ ظُلْمَةِ اْلجَهْلِ وَالدَّيَاجِرِ وَاْلحَمْدُلِلَّهِ الَّذِيْ هَدَانَا بِعَبْدِهِ اْلمُخْتَارِ مَنْ دَعَانَا إِلَيْهِ بِاْلإِذْنِ وَقَدْ نَادَانَا لَبَّيْكَ يَا مَنْ دَلَّنَا وَحَدَانَا صَلَّى اللهُ وَسَلَّمَ وَبَارَكَ عَلَيْهِ وَعَلَى آلِهِ اَلْحَمْدُلِلّهِ الَّذِي جَمَعَنَا فِي هَذَا الْمَجمَعِ اْلكَرِيْمِ وَاْلحَمْدُلِلهِ الَّذِيْ جَمَعَنَا فِيْ هَذِهِ الْجَلْسَةِ اْلعَظِيْمَةِ...
Limpahan puji ke hadirat Allah SWT, Yang maha mengumpulkan ruh jdan jiwa dalam keluhuran yang abadi, Yang maha mengundang hamba-hambaNya kepada cahaya keluhuran, sebagaimana Firman Allah SWT :
وَإِذَا سَأَلَكَ عِبَادِي عَنِّي فَإِنِّي قَرِيبٌ أُجِيبُ دَعْوَةَ الدَّاعِ إِذَا دَعَانِ ( البقرة : 186
“ Dan apabila hamba-hamba-Ku bertanya kepadamu tentang Aku, maka (jawablah), bahwasanya Aku adalah dekat. Aku mengabulkan permohonan orang yang berdoa apabila ia memohon kepada-Ku“. ( QS. Al Baqarah : 186 )
Jika seorang hamba berdoa kepada Allah, maka Allah jawab dengan jawaban yang lebih agung dari setiap doa hambaNya, setiap kali hamba meminta kepada Allah maka berlimpah anugerah beribu kali lebih besar daripada permintaan hambaNya, demikian sang maha dermawan dan maha luhur .
Hadirin hadirat yang dimuliakan Allah..

Di bulan mulia Dzulqaidah ini yang mana Allah telah menjadikan bulan ini termasuk “ Asyhur Al Hurum” ( bulan-bulan mulia), yaitu Zulqa’dah, Zulhijjah, Muharram dan Rajab, empat bulan mulia di dalam setiap tahunnya. Dimana Sang Nabi SAW sangat banyak beribadah di bulan-bulan itu. Diriwayatkan oleh Hujjatul Islam Wabarakatul Anam Al Imam An Nawawy Ar (alaihi Rahmatullah : semoga baginya Rahmat Allah swt), di dalam kitab Syarah An Nawawiy ‘alaa Shahih Muslim teriwayatkan dalam beberapa hadits shahih bahwa Rasul SAW memperbanyak ibadah di bulan Muharram, memperbanyak ibadah apapun termasuk puasa dan lainnya. Oleh sebab itulah sampainya kita di bulan-bulan mulia ini ( Zulqa’dah, Zulhijjah, Muharram, Rajab) empat bulan yang disebut Asyhur Al Hurum yaitu bulan –bulan mulia, yang Allah SWT memuliakan hamba-hambaNya yang memperbanyak ibadah di bulan-bulan tersebut. Semoga Allah SWT memastikan kemuliaan padaku dan kalian di dalam keberkahan Zulqa’dah dan Zulhijjah di dalam cahaya Hajj dan umrah, Ya Rahman Ya Rahim.
Hadirin hadirat, maka sedemikian banyak saudara-saudara kita kaum muslimin muslimat yang diundang oleh Allah SWT menuju Baitul Haram, ke dalam kemuliaan ‘Arafah, ke dalam jamuan Haramain Makkah dan Madinah, di dalam medan Shafa dan Marwah, di dalam medan thawaf dan Mina di dalam langkah-langkah keluhuran, di dalam undangan kesucian, diantara mereka mendapatkan undangan jasadnya namun jiwanya tidak terundangkan dan tidak terikutkan untuk berangkat, jasadnya berangkat tapi ruhnya di dalam kehinaan dan keduniawian (misalnya yg niat hajinya hanya untuk gengsi dll, bukan karena Allah swt atau menunaikan rukun islam). Namun diantara mereka ada yang jasadnya tidak berangkat, tapi ruhnya berangkat menuju medan haji dan umrah, jiwanya bersama mereka yang di ‘Arafah , jiwanya bersama mereka yang di Haramain Makkah dan Madinah, jiwanya bersama mereka yang dalam ziarah ke Qabr As Syariif , jiwanya bersama mereka yang thawaf dan sa’i walaupun mereka hidup (tidak berangkat) di negerinya masing- masing.
Semoga aku dan kalian bersama mereka yang ruhnya selalu di dalam undangan keluhuran Ilahi. Inilah Di’aayaat Rahmaaniyyah, undangan-undangan kasih sayang Allah swt setiap waktu dan kejap sepanjang kehidupan kita.
Hadirin hadirat yang dimuliakan Allah..
Seruan kelembutan Ilahi tiada pernah terhenti sepanjang waktu dan saat, mengundang kita menuju keluhuran, maka naiklah (wahai hadirin hadirat) kepada keluhuran, maka teruslah menuju kesucian. Jadikan hari-hari Zulqa’dah dan Zulhijjah mulia ini, hari kita termuliakan pula dengan mereka yang termuliakan dalam kemuliaan hajj dan umrah . Jadikanlah jiwa kita turut dalam kemuliaan haji dan umrah, inilah saat-saat kita bertobat . Kalau bukan di waktu-waktu mulia seperti ini, kita masih menunda daripada lamaran Ilahi , maka sampai kapan kita akan terus menunda undangan cinta Rabbul ‘alamin SWT.
Hadirin hadirat yang dimuliakan Allah..
Bulan Zulqa’dah mengingatkan pula kepada kita Perjanjian Hudaibiyah, yaitu pada tahun ke-6 Hijriyah dimana Rasul SAW keluar dengan 1500 muslimin untuk menunaikan Umrah ke Makkah Al Mukarramah, dan tertahan di Dzil Hulaifah dan di saat itulah Rasul saw di tahan oleh kuffar qurays dan tidak diperbolehkan masuk ke Makkah Al Mukarramah . Maka Rasul saw diminta untuk membuat perjanjian oleh kuffar qurays dan Rasul setuju. Apa yang dituliskan? Sebagaimana riwayat Shahih Al Bukhari ; bahwa Rasulullah di dalam surat perjanjian itu menuliskan “ Muhammad Rasulullah”, maka mereka ( kuffar qurays ) berkata : “Jangan tulis “Rasulullah”, kami tidak mengakui bahwa kamu utusan Allah, tulis “Muhammad bin Abdillah”!!” . Maka Rasul SAW memerintahkan Sayyidina Ali bin Abi Thalib Kw untuk menghapus kalimat Rasulullah ( sebagaimana riwayat Shahih Al Bukhari), tapi Sayyidina Ali (menangis) bertahan jari-jarinya (terpaku gemetar) tidak mampu menghapus kalimat Rasulullah SAW, maka Rasul sendiri yang menghapus dengan tangannya saw, “Muhammad bin Abdillah”, ikuti apa yang mereka minta, kata Rasul SAW”. Maka perjanjian ditulis diantaranya adalah, kalau seandainya ada orang yang keluar dari Makkah untuk masuk Islam dari keluarga kuffar qurays maka harus dikembalikan kepada mereka, maka Rasul berkata ; “ setuju “, maka berkata Sayyidina Umar ibn Khatthab : “ Ya Rasulallah alasnaa ‘alal haqq, wa hum ‘alal baathil”? ( Wahai Rasulullah, bukankah kita dalam kebenaran dan mereka dalam kebathilan? ), maka Rasul menjawab : ” betul, kita dalam kebenaran dan mereka dalam kebathilan “. Maka berkata Sayyidina Umar : “ lantas kenapa kau masih membuat perjanjian, mereka mengatakan kalau ada orang masuk islam maka harus diserahkan kepada mereka lagi, entah dibantai atau dibunuh dan kau setuju?”, Rasul berkata :
ياَابْنَ الْخَطَّابْ : إِنِّيْ رَسُوْلُ اللهِ وَلَنْ يُضَيِّعَنِيَ اللهُ أَبَدًا...!
“ Wahai Umar Ibn Khattab : Aku utusan Allah, Allah tidak akan pernah mengecewakanku selama-lamanya..! ”
Hadits ini yang baru kita baca, maka Sayyidina Umar Ibn Khatthab terdiam. Kemudian ia datang kepada Sayyidina Abu Bakr As Shiddiq ra dan berkata : “ Ya Aba Bakr, alasnaa ‘alal haqq wa hum ‘alal baathil?” ( bukankah kita dalam kebenaran, dan mereka dalam kebathilan?), maka Sayyidina Abu Bakr menjawab : “ Betul, lalu Rasulullah berkata apa ? “, Sayyidina Umar berkata : “ Rasul SAW mengatakan :
إِنِّيْ رَسُوْلُ اللهِ وَلَنْ يُضَيِّعَنِيَ اللهُ أَبَدًا
“ Aku Utusan Allah, Allah tidak akan mengecewakanku selama-lamanya”
Maka Sayyidina Abu Bakr As Shiddiq berkata :
إِذَنْ, لَنْ يُضَيِّعَهُ اللهُ أَبَدًا
“ Kalau begitu, Allah tidak akan mengecewakan beliau selama-lamanya “
Allah tidak membiarkannya, Allah pasti menolongnya dalam keadaan apapun.
Hadirin hadirat yang dimuliakan Allah..

Hujjatul Islam Wa Barakatul Anam, Al Imam Ibn Hajar Al Asqalani di dalam Fathul Baari Bisyarh Shahih Al Bukhari mensyarahkan makna hadits ini, mengapa Sayyidina Umar mengatakan hal itu kepada Rasul SAW? maksudnya menginginkan ta’kid, agar diperjelas apa makna perjanjian hudaibiyah itu? maka Rasul saw memanggil Sayyidina Umar dan membacakan surah Al Fath sampai akhir surah, yang mana ayat diantaranya adalah :
إِنَّ الَّذِينَ يُبَايِعُونَكَ إِنَّمَا يُبَايِعُونَ اللَّهَ يَدُ اللَّهِ فَوْقَ أَيْدِيهِمْ ( الفتح : 01
“Sesungguhnya orang-orang yang berjanji setia kepada kamu sesungguhnya mereka berjanji setia kepada Allah, Tangan Allah di atas tangan mereka” ( QS. Al Fath : 10 )
Mereka yang bersumpah setia kepada Nabi Muhammad dalam perjanjian Hudaibiyah, sungguh mereka telah bersumpah setia kepada Allah dan tangan pertolongan Allah di atas tangan mereka. Maka janji setia mereka kepada Rasul adalah janji setia Allah kepada mereka. Maka berkata Sayyidina Umar :
ياَرَسُولَ اللهِ هَلْ هُوَ اْلفَتْحُ ؟
“ Apakah ini janji kemenangan kita” ?,
Rasul saw menjawab : “Ya, ini janji kemenangan kita”. Maka kuffar Qurays tidak mengijinkan mereka ke Makkah, dan tidak lama kemudian Rasululullah kembali ke Madinah. Diriwayatkan di dalam Shahih Al Bukhari, di saat itu mereka dalam kehausan maka Rasul diberi air satu bejana kecil dan Rasul saw minum, dan orang-orang berdiri di hadapan Rasul mengerubuti, Rasul bertanya : Ada apa dengan kalian ?, para sahabat berkata : “Ya Rasulullah tidak ada air selain itu yang dihadapanmu kita semua kehabisan air”, 1500 orang. Maka Rasul saw memerintahkan mengambil bejana yang lebih besar kemudian beliau menaruhkan jari-jarinya di dalam bejana besar itu, maka mengalirlah air dari jari-jari Rasulullah SAW , para sahabat berkata : “ kita minum dan kita wudhu, kita minum dan kita wudhu jumlah kami 1500 orang, seandainya kami 100.000 orang pastilah air itu mencukupi kami “, karena air itu terus mengalir dari jari-jari Nabi Muhammad Rasulullah saw.
Mengapa beliau menolak masuk ke Makkah dan mengikuti perjanjian kuffar qurays? , padahal beliau bisa mempunyai mukjizat sekali mengangkat tangannya untuk memendam kuffar qurays, pastilah kuffar qurays akan terpendam di dalam bumi.
Hadirin hadirat yang dimuliakan Allah

Namun beberapa waktu kemudian datanglah waktu fath Makkah dan terbukalah Makkah untuk selama-lamanya, dan tidak disentuh kuffar selama-lamanya dari kesabaran Sayyidina Muhammad SAW. Nabi Muhammad saw mundur di perjanjian Hudaibiyah membuat kembalinya kemenangan di Makkah sampai kiamat tidak pernah ada dari kuffar qurays yang menaruh satupun berhala di Ka’bah, demikian kemenangan abadi Sayyidina Muhammad saw.
Apa makna sabda Rasulullah “ Aku utusan Allah, Allah tidak akan pernah mengecewakanku selama-lamanya “, makna dari kata selama-lamanya secara ringkas adalah walaupun beliau telah wafat , maka para pecinta dan pembela beliau tidak akan disia-siakan oleh Allah SWT selama-lamanya hingga hari kiamat. Maka seluruh pecinta Rasulullah, dan pembela Rasulullah tetap dalam kemuliaan “ Lan Yudhayyi’ani Allahu abadaa” ( Allah tidak akan mengecewakanku selama-lamanya ). Berkata Urwah ra di dalam Shahih Al Bukhari : “Aku melihat pengagungan rakyat terhadap kaisar Persia, aku melihat pengagunagn rakyat terhadap kaisar romawi , aku melihat pengagungan rakyat terhadap kaisar najasyi dan lain sebagainya, tapi tidak pernah kulihat pengagungan seperti pengagungan sahabat-sahabat Nabi Muhammad kepada Nabi Muhammad saw. Dan tiadalah beliau saw berwudhu’ kecuali para sahabat berebutan mengambil air bekas wudhu’ beliau dan mengusapkan di wajah mereka, dan tiadalah beliau saw mengeluarkan air ludahnya kecuali telah dipegang oleh tangan sahabat dan diusapkan ke wajahnya”, demikian riwayat Shahih Al Bukhari.
Al Imam Qadhi ‘Iyadh di dalam kitabnya As Syifaa’ mensyarahkan ketika cucu beliau saw Sayyidina Hasan ra & Husain ra (ra Radhiyallahu ‘anhu : Allah telah meridhoi mereka, gelar untuk para shabat nabi saw dan keluarga beliau saw yg hidup dizaman nabi saw dalam keadaan muslim) dalam keadaan sangat kehausan dan Rasul hanya punya air zamzam sedikit, maka Rasul saw memasukkan air itu ke mulutnya dan berkumur kemudian mengeluarkannya kembali, berkatalah Sayyidina Anas bin Malik : “ ketika air zamzam sudah dikumurkan di mulut beliau lalu dikeluarkan, maka wanginya lebih wangi dari misk dan rasanya lebih manis dari madu karena telah bersatu dengan air liur Sayyidina Muhammad saw”. Beliau adalah Ahsana Annaasi Khalqan wa Khuluqaa ( Paling indahnya manusia, budi pekerti dan parasnya ). Berkata Sayyidina Anas bin Malik:
مَاوَجَدْنَا رِيْحًا أَطْيَبُ مِنْ عِرْقِ النَّبِي صَلَّى اللهُ عَلَيْهِ وَسَلَّمَ
“ Tidak pernah kami menemukan satu wewangian yang lebih wangi dari keringat Rasulullah SAW “
Diriwayatkan bahwa ketika Rasulullah SAW telah wafat maka air yang digunakan untuk memandikan jenazah beliau, air itu menjadi wangi, maka menangislah Sayyidina Ali bin Abi Thalib Kw ketika memandikan jenazah sang Nabi seraya berkata :
طِبْتَ حَيًّا وَمَيِّتًا يَا رَسُوْلَ اللهِ
“ Engkau wangi dimasa hidup dan ketika wafat , wahai Rasulullah “
(ucapan itu diucapkan pula oleh Abubakar shiddiq ra dalam riwayat shahih Bukhari ketika beliau ra mencium jenazah Nabi saw) Inilah idolaku dan idola kalian Sayyidina Muhammad saw. Hadirin hadirat, diriwayatkan di dalam Shahih Al Bukhari, setelah wafatnya Rasulullah saw ketika seorang sahabat mengeluarkan sehelai rambut berwarna kemerah-merahan dan ditanya “ rambut siapa kemerah-merahan ini “?, maka sahabat itu menjawab : “ ini sehelai rambut Rasulullah saw “, kemudian sahabat lain berkata : “ kalau aku punya selembar saja rambut Rasulullah SAW ,maka itu lebih kusenangi dari semua harta, dunia dan seisinya “. Selembar rambut Nabi Muhammad saw lebih dicintai dari dunia dan seisinya, karena apa? Karena cinta beliau saw kepada ummatnya membuat ummatnya sangat mencintai beliau, dan cinta kepada beliau adalah kesempurnaan iman, sebagaimana sabda beliau saw :
لاَيُؤْمِنُ أَحَدُكُمْ حَتَّى أَكُوْنَ أَحَبَّ إِلَيْهِ مِنْ وَالَدِهِ وَوَلِدِهِ وَالنَّاسِ أَجْمَعِيْنَ
” Tiada sempurna iman kalian, sebelum aku (Rasulullah saw) lebih ia cintai dari anak2nya dan ayah ibunya dan seluruh manusia” (shahih Bukhari)
Hadirin hadirat yang dimuliakan Allah
Inilah malam-malam yang agung, hari-hari yang luhur untuk memperbanyak ibadah kita dan menjauhi segala kemunkaran, maka berusahalah.
Ini akhir penyampaian saya, karena kondisi saya sedang kurang fit dan juga ada tamu-tamu kita yang mereka juga dalam keadaan lelah.
Guru mulia kita Al Musnid Al Habib Umar bin Hafizh di dalam kitabnya Taujiihunnabiih Limardhaati Baariih, meriwayatkan salah satu atsaar yang mana Allah swt berfirman :
ياَدَاوُد لَوْ يَعْلَمُ الْمُدْبِرُوْنَ عَنِّيْ شَوْقِي لِعَوْدَتِهِمْ، وَمحبتي فِيْ تَوْبَتِهِمْ، ورغبتي في إنابتهم، لَطاَرُوْا شَوْقًا إِلَيَّ، يَادَاوُد هَذِهِ رَغْبَتِيْ فِى الْمُدْبِرِيْنَ عَنِّي، فَكَيْفَ تَكُوْنُ مَحَبَّتِيْ فِى الْمُقْبِلِيْنَ عَلَيَّ...؟،
“Wahai Daud : Sendainya orang-orang yg berpaling dari-Ku mengetahui kerinduan-Ku atas kembalinya mereka, dan cinta-Ku akan taubatnya mereka, dan besarnya sambutanku atas kembalinya mereka pada keridhoan Ku, niscaya mereka akan terbang karena rindunya mereka kepada-Ku. Wahai Daud, demikianlah cinta-Ku kepada orang-orang yg berpaling dari Ku (jika mereka ingin kembali), maka bagaimanakah cinta-Ku kepada orang-orang yg datang (mencintai dan menjawab cinta Allah ) kepada-Ku?”
Kalau para pendosa yang selalu menghindar dan berpaling dari Allah itu mengetahui rindu Allah terhadap kembalinya mereka kepadaNya, dan cinta Allah akan taubat mereka jika mereka mau bertobat, serta besarnya semangat sambutan Allah jika mereka mau kembali kepada Allah, mereka akan terbang dari rindunya kepada Allah, karena mereka tidak tahan menahan rindu, betapa indahnya cinta Allah untuk mereka yang berpaling dari Allah. Maka Allah meneruskan firmanNya :
يَادَاوُد هَذِهِ رَغْبَتِيْ فِى الْمُدْبِرِيْنَ عَنِّي فَكَيْفَ مَحَبَّتِيْ فِى الْمُقْبِلِيْنَ عَلَيَّ
Wahai Daud, inilah semangat dan keinginan kasih sayangKu kepada mereka pendosa, mereka yang selalu berpaling dariKu agar mereka kembali kepadaKu, maka bagaimana cintaKu kepada mereka yang selalu datang dan mendekat kepadaKu? Renungi kalimat terakhir ini, renungkan kalimat agung ini.
Hadirin hadirat, kita berdoa kepada Allah yang maha memuliakan hamba yang ingin dekat padaNya. Wahai yang memuliakan dan mencintai dan meminta para pendosa untuk kembali kepada taubat, kami kembali kepada keindahan dan kelembutanMu Rabbi. Panggillah nama yang maha indah, jawablah cinta dan rinduNya, jelanglah kebahagiaan dunia dan akhirah.
فَقُوْلُوْا جَمِيْعًا...
Katakanlah bersama-sama…
يَا اللهْ يَا اَللهْ يَا اللهْ...يَا اللهُ يَا رَحْمَنُ يَا رَحِيْمُ...لاَإلهَ إِلاَّ الله... مُحَمَّدٌ رَسُوْلُ اللهِ صَلَّى اللهُ عَلَيْهِ وَسَلَّمَ عَلَيْهَا نَحْيَا وَعَلَيْهَا نَمُوْتُ وَعَلَيْهَا نُبْعَثُ إِنْ شَاءَ اللهُ تَعَالَى مِنَ اْلأَمِنِيْنَ.
Hadirin hadirat yang dimuliakan Allah..
Yang perlu saya sampaikan pada malam hari ini adalah berkaitan datangnya instruksi dari guru mulia kita Al Habib Umar bin Muhammad bin Salim bin Hafizh, untuk memperluas dakwah di wilayah luar Jakarta, maka saya menghimbau para jamaah yang berkenan untuk mengambil acara Majelis Rasulullah pada bulan Januari dan selanjutnya, agar mempertimbangkannya karena jadwal kita akan mulai banyak di luar kota, mulai Januari 2010. Saya lihat di bulan November dan Desember ini masih ada beberapa hari yang kosong, jadi kalau ada yang ingin mengambil jadwal di bulan Januari maka pertimbangkan resiko barangkali kita di luar kota. Karena mulai bulan ini kita terus memperbanyak jadwal di luar kota, sebagaimana suksesnya tabligh akbar di Cimahi seminggu yang lalu, dan minggu yang akan datang tabligh akbar di Palembang dan esoknya tabligh akbar dan zikir jalalah se Jabodetabek di Masjid Raya Bogor tanggal 25 November 2009 di jalan Padjajaran, kemudian akan menyusul pula majelis di Denpasar dan majelis berkala Tabligh Akbar di Bandung serta majelis-majelis lainnya di luar kota. Dan bulan Januari dan seterusnya mungkin akan semakin padat majelis-majelis di luar kota. Oleh karena itu saya menghimbau para jamaah yang ingin mengambil jadwal untuk mengambil di bulan-bulan terdekat ini, karena dikhawatirkan jadwal majelis akan lebih padat di luar kota, karena solusi guru mulia kita untuk memperluas dakwah ke wilayah luar. Dan bulan Desember juga tabligh akbar di Masjid Agung Walikota Bekasi . Dan juga jadwal tabligh akbar di kota lainnya akan terus diperluas ke wilayah luar Jabodetabek, demikian yang bisa saya sampaikan. Dan kita doakan Al ‘Arif billah Munsib kita yang kita muliakan Al Habib Muhsin Hamid bin Ahmad Al Haddad semoga dilimpahi rahmat dan keberkahan oleh Allah SWT, dan Allah SWT panjangkan umur beliau dalam keberkahan dan rahmah, dan juga Al Habib Isa Al Kaff serta tamu-tamu lainnya Al Habib Abdul Qadir Al Junaid, Al Habib Muhammad Al Junaid semoga selalu dalam rahmat dan keberkahan.
Dan malam hari ini kita mohon ijazah dari Al Habib Muhsin Hamid bin Ahmad Al Haddad Munsib Al Imam Hujjatul Islam Wabarakatul Anam Al Imam Haddad untuk memberikan kita ijazah apa saja yang akan beliau ijazahkan yang sanadnya bersambung kepada Hujjatul Islam Al Imam Abdullah bin ‘Alawy Al Haddad,
Ucapan Al Habib Muhsin Hamid bin Ahmad Al Haddad :
بسم الله الرحمن الرحيم والصلاة والسلام على سيدناونبينا محمد وعلى آله وصحبه أجمعين, بداية ألقي إليكم تحيات إخوانكم وأهلكم بمدينة تريم من علماء وأهلها وسكانها جميعا وخاصة منسب الإمام عبد الله بن علوي الحداد الحبيب حسن بن عمر بن عبد الله الحداد .
“Beliau menyampaikan salam rindu dari saudara-saudara kita dan para Ulama di Tarim , khususnya Munsib Al Imam Abdallah ‘Alawy Al Haddad Al Habib Hasan bin Umar bin Abdullah Al Haddad”.

وتلبية لطلبكم سأعطي إليكم الإجازة : أجيزكم بما أجاز بهم شيوخنا براتب الإمام عبدالله بن علوي الحداد وكذلك أوراده وكتبه وشعره وذلك فيما يتعلق باستخدامها للتبرك بها والتداوي بها النفسية والمعنوية وبكل نية صالحة أجيزكم إجازة شاملة كاملة .
“Aku ijazahkan kepada kalian ijazah Ratib Al Haddad dan semua doa dan wirid Al Imam Haddad, serta semua buku beliau dan semua ajaran-ajaran yang di ajarkan oleh beliau, dengan niat yang ikhlas ku ijazahkan semua itu kepada kalian”
Maka ucapakan Qabilnaa Al Ijaazah ( kami terima ijazahnya ). Apa itu Ijazah? Ijazah itu adalah izin dan persambungan ruhiyyah dengan Shahib Ar Ratib, kalau kita mendapatkan ijazah itu maka kita menyambungkan ruh kita, sanad keguruan kita, rantai keguruan kita kepada Shahib Ar Ratib Al Haddad yang mana Hujjatul Islam Al Imam Haddad itu serantai perguruannya, bersambung dari guru ke guru sampai kepada Rasulullah SAW . Demikian kita telah terima ijazah mulia ini, dan insyaallah menjadi rantai yang mengikat kita dalam keluhuran dunia dan akhirah, semoga terangkat segala musibah dan kesulitan kita, amiin allahumma amiin.
Jazakumullah Khair khairaljazaa’ fadhilah As Sayyid Al Walid Al Habib Muhsin Al Haddad atas ijazah yang telah diberikan, dan kami meminta untuk doa penutup setelah qasidah Muhammadun , Tafaddhal.
Terakhir Diperbaharui ( Thursday, 12 November 2009 )


Peduli Acara MAJELIS RASULULLAH SAW Bank syariah mandiri 061-7121-494 a/n Munzir Almusawa_______Majelis Nisa di seketariat MAJELIS RASULULLAH SAW, setiap hari minggu pkl 14.00 WIB s/d selesai. Tausiah akan disampaikan langsung oleh AL ALAMAH ALHABIB MUNZIR BIN FUAD ALMUSAWA. majelis kusus nisa/WANITA
Related Posts with Thumbnails
Twitter Delicious Facebook Digg Favorites More