Terima Kasih, Anda sudah mengunjungi blog Pecinta Rasulullah SAW, semoga Allah selalu Menanamkan Rasa Cinta dan Rindu kepada Allah SWT dan Sayyidina Muhammad SAW kepada Diri kita Hingga kita Wafat dalam Khusnul Khotimah AAMIIN.........
kritik dan saran : mufe.majelis@gmail.com_____Alamat lengkap Majelis Rasulullah SAW: jl. Cikoko Barat V, RT 03/05, NO 66, Kelurahan Cikoko, Kecamatan Pancoran, Jakarta Selatan (12770),

Senin, 09 Mei 2011

Tausyiah Al Habib Ali bin Syaikh Abu Bakr bin Salim "Bersabar Atas Cobaan"

Image
Tausyiah Al Habib Ali bin Syaikh Abu Bakr bin Salim "Bersabar Atas Cobaan"




قال رسول الله صَلَّى اللَّهُ عَلَيْهِ وَسَلَّمَ : إِنَّ اللَّهَ قَالَ: إِذَا ابْتَلَيْتُ عَبْدِي، بِحَبِيبَتَيْهِ، فَصَبَرَ، عَوَّضْتُهُ، مِنْهُمَا الْجَنَّةَ، يُرِيدُ عَيْنَيْهِ.
(صحيح البخاري)
Sabda Rasulullah SAW: “Sungguh Allah SWT berfirman: Jika Kuberi cobaan pada hambaKu dengan mengambil kedua kesayangannya, maka ia bersabar, kubalas dengan sorga, yang dimaksudNya (SWT) adalah kedua mata hambaNya” (Shahih Bukhari)
السلام عليكم ورحمة الله وبركاته
الَْحَمْدُلله رَبِّ اْلعَالَمِيْن وَالصَّلاَةُ وَالسَّلاَمُ عَلَى سَيِّدِ اْلأَنْبِيَاءِ وَالْمُرْسَلِيْنَ سَيِّدِنَا مُحَمَّدٍ وَعَلَى آلِهِ وَصَحْبِهِ أَجْمَعِيْنَ
Limpahan puji kehadirat Allah subhanahu wata’ala atas limpahan kenikmatan yang kita ketahui dan yang tidak kita ketahui, sebanyak ciptaan-Nya yang kita ketahui dan yang tidak kita ketahui, Allah subhanahu wata’ala telah berfirman :
لَئِنْ شَكَرْتُمْ لَأَزِيدَنَّكُمْ وَلَئِنْ كَفَرْتُمْ إِنَّ عَذَابِي لَشَدِيدٌ
( إبراهيم : 7 )
"Sesungguhnya jika kamu bersyukur, pasti Kami akan menambah (ni'mat) kepadamu, dan jika kamu mengingkari (ni'mat-Ku), maka sesungguhnya azab-Ku sangat pedih"
Dikatakan oleh para Ulama’ bahwa barangsiapa yang menginginkan kenikmatan itu kekal bagi dirinya maka perbanyaklah ia memuji Allah, dan jika ia menginginkan tambahan kenikmatan itu maka ia memperbanyak syukur atas nikmat yang telah diperolehnya. Maka hal pertama yang harus kita syukuri adalah kenikmatan Islam dan Iman agar Allah menambahkan keimanan untuk kita, dan kita juga bersyukur atas nikmat kesehatan yang dengan itu Allah akan menambahkannya untuk kita, serta kita bersyukur kepada Allah atas nikmat mulia yang diberikan kepada kita yaitu diutusnya nabi Muhammad shallallahu ‘alaihi wasallam kepada kita sehingga Allah lebih mengenalkan kita kepada nabi kita dan menambahkan kecintaan dan panutan kita kepada beliau shallallahu ‘alaihi wasallam. Dan kita bersyukur dan memuji Allah atas kehadiran kita dalam perkumpulan yang mulia ini sehingga Allah menambahkan untuk kita keberkahan dan mendapatkan banyak faidah dari perkumpulan luhur ini serta limpahan rahmat kepada kita semua, dan semoga Allah melimpahkan kenikmatan kepada para pelaksana dan menjadikan terlaksananya majelis ini, karena nabi Muhammad shallallahu ‘alaihi wasallam bersabda:
الدَّالُّ عَلَى الْخَيْرِ كَفَاعِلِهِ
“orang yang menunjukkan kepada kebaikan bagaikan orang yang melakukannya”
Dan mereka-mereka yang menjadi pelaksana majelis ini telah menunjukkan kepada yang hadir atau yang mendengarkan untuk mendapatkan kemulian dengan hadir di majelis ini sehingga mereka pun mendapatkan kemulian seperti mereka yang hadir dan mendengarkan majelis ini. Maka kita memohon kepada Allah agar menambahkan untuk kita sifat syukur atas nikmat yang diberikan kepada kita, karena Allah menyukai hamba-hamba yang bersyukur dan memuji-Nya. Sungguh kenikmatan Allah yang diberikan kepada hamba sangatlah banyak dan tidaklah terhitung, sebagaimana firman-Nya:
وَإِنْ تَعُدُّوا نِعْمَةَ اللَّهِ لَا تُحْصُوهَا
( إبراهيم : 34 ، النحل : 18 )
“Dan jika kamu menghitung-hitung ni'mat Allah, niscaya kamu tak dapat menentukan jumlahnya”.( QS. Ibrahim : 34, An Nahl : 18 )
Dan kita mengetahui dari hadits yang telah kita baca tadi bahwa nikmat yang paling berharga adalah nikmat melihat ( mata) , sebagaimana difirmankan oelh Allah dalam hadits qudsi :
إِنَّ اللَّهَ قَالَ إِذَا ابْتَلَيْتُ عَبْدِي بِحَبِيبَتَيْهِ فَصَبَرَ عَوَّضْتُهُ مِنْهُمَا الْجَنَّةَ يُرِيدُ عَيْنَيْهِ
“Sesungguhnya Allah berfirman: “Jika Aku menguji hamba-Ku dengan kedua mata yang buta lantas dia bersabar, maka niscaya akan Aku ganti dengan balasan surga.”
Dia bersabar atas musibah itu, tanpa menyesalkan dan mencelanya maka Allah akan menggantikan musibah itu dengan surga untuknya. Dan segala kenikmatan yang ada pada seseorang, kemudian diambil oleh Allah maka Allah akan menyiapkan gantinya yang sangat agung, begitu pula segala musibah yang menimpa seorang hamba jika dia bersabar maka ia akan mendapatkan kemuliaan dan kebahagiaan di dunia dan akhirah. Oleh sebab itu sebagian ulama’ berkata : “ orang yang banyak ditimpa musibah di dunia dan ia bersabar atas musibah itu maka dialah orang yang akan mendapatkan ketenangan kelak di akhirah” . Begitu juga jika kita tidak menghendaki musibah menimpa kita maka hendaklah kita peduli terhadap saudara-saudara kita yang terkena musibah, dan jangan sampai kita menghina dan mencela orang-orang yang terkena musibah, seperti orang yang diberi musibah dengan kebutaan, maka jangan sampai kita menghinanya karena bisa saja Allah subhanahu wata’ala mengambil kenikmtatan itu dari kita dan membuat kita menjadi buta, wal ‘iyadzubillah. Maka Rasulullah shallallahu ‘alaihi wasallam bersabda :
مَنْ قَادَ أَعْمَى أَرْبَعِيْنَ خُطْوَةً غُفِرَ لَهُ مَا تَقَدَّمَ مِنْ ذَنْبِهِ وَمَا تَأَخَّرَ
“ Barangsiapa yang menuntun orang buta sebanyak 40 langkah, maka diampuni dosa-dosanya yang telah lalu dan yang akan datang”
Maka jika engkau mendapati seorang buta di jalan dan tidak ada yang mendampinginya kemudian menuntunnya hingga 40 langkah, maka Allah akan mengampuni dosamu yang lalu dan yang akan datang. Diriwayatkan dalam riwayat yang kuat bahwa datang kepada nabi Muhammad shallallahu ‘alaihi wasallam seseorang yang mendapatkan musibah dengan mata yang buta, maka dia berkata kepada Rasulullah : “wahai Rasulullah, doakanlah aku supaya aku sembuh dan bisa melihat“, Rasulullah berkata : “bersabarlah, maka bagimu surga”, maka orang itu pun menjawab : “wahai Rasulullah, aku menginginkan surga dan aku juga menginginkah agar disembuhkan mataku”, kemudian Rasulullah berkata : “jika itu yang kau inginkan, pergilah berwudhu kemudian shalat lah 2 raka’at, lalu berdoalah” :
 اَللّهُمَّ إِنِّيْ أَسْأَلُكَ وَأَتَوَجَّهُ إِلَيْكَ بِنَبِيِّكَ مُحَمَّدٍ نَبِيِّ الرَّحْمَةِ، يَا مُحَمَّد، إِنِّيْ أَتَوَجَّهُ بِكَ إِلَى رَبِّيْ أَنْ يَرُدَّ بَصَرِيْ اَللّهُمَّ شَفِّعْهُ فِيَّ وَشَفِّعْنِيْ فِيْ نَفْسِيْ
“Ya Allah sesungguhnya aku memohon kepadaMu dan bertawajjuh kepadaMu dengan nabiMu, Muhammad Saw, Nabi pembawa rahmat. Wahai Muhammad! Sesungguhnya aku bertawajjuh denganmu kepada Tuhanku agar mengembalikan penglihatanku, Ya Allah berilah ia syafaat untukku dan berilah aku syafaat"
Kemudian orang itu pergi berwudhu lalu shalat 2 rakaat dan berdoa dengan doa yang telah diajarkan oleh Rasulullah, maka seketika itu penglihatannya kembali dan seakan-akan tidak pernah terjadi sesuatu pada matanya, subhanallah. Hal itu karena dia berdoa kepada Allah dengan harapan yang besar dan juga dihadapan Rasulullah shallallahu ‘alaihi wasallam. Maka dijelaskan oleh para Ulama’ bahwa tidaklah seseorang berdoa kepada Allah kecuali dia pasti akan mendapatkan salah satu dari 3 hal ; mungkin Allah memberikan apa yang ia inginkan di dunia, atau ditunda hingga kelak di akhirah, atau Allah subhanahu wata’ala menyingkirkan bala’ dan musibah darinya karena doanya. Oleh karena itu setiap doa pasti akan memberi manfaat bagi manusia, mungkin di dunia atau di akhirah atau dijauhkan dari musibah. Maka sebagian hamba kelak ketika di hadapan Allah subhanahu wata’ala akan berkata : “Ya Allah seandainya dahulu doa-doaku ketika di dunia tidak ada yang dikabulkan sehingga sehingga menjadi hutang bagi-Mu dan Engkau berikan balasannya di akhirah”, karena mereka melihat banyaknya pahala yang Allah siapkan untuk mereka di akhirat atas doa-doa yang belum dikabulkan ketika di dunia. Kita bersyukur kepada Allah atas kenikmatan-kenimatan yang diberikan kepada kita,dan janganlah diantara kita berharap untuk sakit atau mendapatkan musibah. Sebagian orang berkata : “wahai Allah jika kenikmatan ini akan mendatangkan azab untukku kelak di akhirat, maka janganlah berikan kenikmatan itu kepadaku, biarkanlah musibah itu menimpaku di dunia”, maka Rasulullah bersabda untuk tidak mengatakan hal seperti itu namun katakanlah :
اللَّهُمَّ رَبَّنَا آَتِنَا فِي الدُّنْيَا حَسَنَةً وَفِي الْآَخِرَةِ حَسَنَةً وَقِنَا عَذَابَ النَّارِ
“Ya Allah, ya Tuhan kami, berilah kami kebaikan di dunia dan kebaikan di akhirat dan peliharalah kami dari siksa neraka”
Maka janganlah kita mengharapkan untuk diberi musibah, namun jika musibah menimpa kita maka bersabarlah karena Allah akan segera menghilangkan musibah itu karena kesabaran kita. Semoga Allah menjadikan kita sebagai hamba yang dilimpahi kenikmatan, bukan hamba yang dilimpahi musibah dan cobaan, dan semoga Allah subhanahu wata’ala memberikan kepada kita limpahan kemuliaan taubat yang sebenar-benarnya, sering kita mendengar doa:
اَللّهُمَّ اجْعَلْنَا مِنَ التَّوَّابِيْنَ
“ Ya Allah jadikanlah kami dalam kelompok orang-orang yang bertobat”
اَللّهُمَّ تُبْ عَلَيْنَا
“ Ya Allah ampunilah (dosa-dosa) ku “
Seseorang yang berdoa dengan doa itu adalah orang yang ingin dicintai Allah, karena Allah subhanahu wata’ala berfirman :
إِنَّ اللَّهَ يُحِبُّ التَّوَّابِينَ
( البقرة : 222 )
“Sesungguhnya Allah menyukai orang-orang yang bertaubat “ ( QS. Al Baqarah : 222 )
Maka barangsiapa yang bertobat pastilah Allah akan mencintainya, dan jika Allah telah mencintai seorang hamba maka DIA akan memberikan apa yang diinginkan hamba-Nya bahkan lebih dari yang diinginkannya, sebagaimana firman Allah dalam hadits qudsi :
مَا يَزَالُ عَبْدِي يَتَقَرَّبُ إِلَيَّ بِالنَّوَافِلِ حَتَّى أُحِبَّهُ فَإِذَا أَحْبَبْتُهُ كُنْتُ سَمْعَهُ الَّذِي يَسْمَعُ بِهِ وَبَصَرَهُ الَّذِي يُبْصِرُ بِهِ
“Hamba-Ku masih terus mendekati kepada-Ku dengan perbuatan-perbuatan sunnah hingga Aku mencintainya. Ketika Aku mencintainya, maka Aku menjadi pendengarannya yang ia gunakan untuk mendengar, Aku menjadi penglihatannya yang ia gunakan untuk melihat”
Sungguh betapa mulianya seorang hamba yang melihat dan mendengar dengan cahaya Allah, demikianlah keadaan orang-orang yang dicintai oleh Allah, mereka akan mendapatkan kemuliaan yang agung di dunia dan di akhirah. Semoga Allah mencintai kita, dan tiadalah Allah akan mencintai kita kecuali nabi Muhammad shallallahu ‘alaihi wasallam juga mencintai kita, maka mendekatlah kepada Allah subhanahu wata’ala dengan mengikuti tuntunan-tuntunan beliau agar kita dicintai oleh Allah subhanahu wata’ala dan dicintai oleh nabi Muhammad shallallahu ‘alaihi wasallam. Perbanyaklah shalawat kepada nabi Muhammad shallallahu ‘alaihi wasallam, ikutilah budi pekerti dan akhlak rasulullah shallallahu ‘alaihi wasallam, jika engkau mengikuti nabi Muhammad shallallahu ‘alaihi wasallam maka engkau akan dicintai nabi Muhammad shallallahu ‘alaihi wasallam dan juga akan dicintai Allah subhanahu wata’ala, dan jika Allah mencintaimu maka Allah tidak akan memberimu kesusahan, karena tidak ada seorang kekasih yang akan menyakiti kekasihnya akan tetapi dia akan memberi segala yang diinginkan oleh kekasihnya, memuliakannya, dan mendekatkannya kepadanya sedekat-dekat keadaan. Adapun majelis seperti ini mendekatkan kita kepada nabi Muhammad shallallahu ‘alaihi wasallam, terlebih lagi majelis ini bernama “majelis rasulullah” shallallahu ‘alaihi wasallam. Ketahuilah para ulama’ berkata bahwa setiap sesuatu itu tergantung pada namanya, maka jika namanya baik dan dengan niat yang baik maka sesuatu itu akan menjadi baik, dan jika namanya buruk maka sesuatu itu akan menjadi buruk. Terdapat dalam sebuah hadits, bahwa seseorang datang kepada sayyidina Umar Bin Khattab Ra, maka sayyidina Umar bertanya: “ siapa namamu?”, maka ia menjawab : “namaku “Lahab” (yang menyala), kemudian sayyidina Umar bertanya lagi : “engkau berasal dari qabilah mana?” , ia menjawab : “Dzaat Lazhaa (api ), lalu sayyidina Umar kembali bertanya : “dari mana asalmu?”, dia menjawab : “ dari “Wadi Sa’ier” ( lembah neraka ), maka sayyidina Umar berkata : “ sekarang engkau pulanglah ke tempatmu karena rumah dan keluargamu sedang terbakar”. Itulah akibat dari memilih nama yang buruk. Namun bagaimana dengan nama “Majelis Rasulullah” shallallahu ‘alaihi wasallam, tentunya akan mendapatkan banyak kebaikan dan keberkahan, serta mendapatkan perhatian dari rasulullah shallallahu ‘alaihi wasallam. Kita tidak meminta kepada siapapun, namun kita hanya meminta kepada Allah atas segala sesuatu yang kita inginkan,maka kita meminta kepada yang dermawan tidak kepada yang kikir, karena jika meminta kepada yang kikir maka mungkin dia akan menolak permintaan kita, namun jika meminta kepada Yang Maha Dermawan dengan sekadar permintaanmu, maka DIA akan memberimu dengan sekadar kedermawanan-Nya, dan saat ini kita meminta kepada Allah agar Allah memandang kita dengan pandangan kasih sayang, dan kita juga menjadi orang yang mencintai dan dicintai nabi Muhammad shallallahu ‘alaihi wasallam. Semakin besar rasa cinta kita kepada nabi Muhammad shallallahu ‘alaihi wasallam maka kita akan semakin tidak suka untuk berbuat dosa, jika nabi Muhammad shallallahu ‘alaihi wasallam menyayangi kita maka akan berpijar cahaya di hati kita, apabila cahaya itu semakin meluas maka akan mengalir ke semua anggota tubuh kita, dan jika cahaya itu telah mengalir ke seluruh tubuh maka tiadalah sesuatu yang ia perbuat kecuali hanya kebaikan dan kebaikan. Segala puji bagi Allah yang telah mengumpulkan kita di majelis ini, semoga Allah subhanahu wata’ala melimpahkan keberkahan kepada yang hadir, yang melihat dan mendengar majelis ini, dan semoga Allah melimpahkan keberkahan dan kemuliaan kepada yang membangun dan mengelola masjid ini. Jika Allah subhanahu wata’ala menyayangi hamba yang membantu menyelesaikan hajat sesamanya, maka terlebih lagi hajat yang mulia ini yang mendekatkan hamba kepada Allah. Dan hal ini merupakan hajat yang lebih mulia dari sekedar hajat-hajat keduniawian, Rasulullah shallallahu ‘alaihi wasallam bersabda :
 إِنَّ لله خَلْقاً خَلَقَهُمْ لِقَضَاءِ حَوَائِجِ النَّاسِ، آلى عَلَى نَفْسِهِ أَنْ لاَ يُعَذِّبَهُمْ باِلنَّارِ، فَإِذَا كاَنَ يَوْمُ الْقِيَامَةِ وُضِعَتْ لَهُمْ مَنَابِرَ مِنْ نُوْرٍ يُحَدِّثُوْنَ اللهَ تَعَالىَ وَالنَّاسُ فِي الْحِسَابِ
“Sesungguhnya Allah memiliki hamba-hamba yang Dia ciptakan untuk memenuhi kebutuhan orang banyak. Dia berjanji kepada diri-Nya sendiri bahwa Dia tidak akan menyiksa mereka di neraka, dan kelak di hari kiamat dibuatkan mimbar-mimbar untuk mereka, dan mereka berbincang dengan Allah sedangkan orang-orang lain sedang dihisab.”
Rasulullah berjanji bahwa orang yang demikian tidak akan disiksa oleh Allah subhanahu wata’ala. Dan kelak ketika di hari kiamat mereka akan diberi oleh Allah mimbar-mimbar cahaya sembari berbincang-bincang dengan Allah subhanahu wata’ala, mereka adalah orang-orang yang memenuhi hajat-hajat keduniawian sesamanya maka terlebih lagi mereka yang memenuhi hajat-hajat sesama dalam masalah agama dan masalah akhiratnya. Maka orang-orang yang demikian itu Allah lah yang menuntun mereka untuk berbuat demikian, sehingga Allah menjadikan kenikmatan itu berlimpah kepada mereka. Dan terdapat dalam hadits yang lain Rasulullah bersabda : bahwa Allah subhanahu wata’ala memberikan kenikmatan yang besar pada suatu kaum dan Allah biarkan kenikmatan itu untuk mereka selama ada diantara mereka orang yang selalu membantu menyelesaikan hajat-hajat orang lain, dan jika mereka telah mulai bosan untuk membantu orang lain maka Allah pindahkan kenikmatan itu kepada kelompok yang lain, karena kenikmatan itu dari Allah subhanahu wata’ala. Maka dalam majelis yang seperti ini perbanyakalah doa dan munajat karena Allah akan mengabulkan hajat-hajat kita, karena majelis-majelis dzikir adalah tempat dikabulkannya setiap doa, terlebih lagi di majelis ini bukan dihadiri 100 atau 200 orang akan tetapi dihadiri oleh ribuan orang. Tidak mungkin Allah subhanahu wata’ala Yang Maha Dermawan mengumpulkan puluhan ribu ummat berdoa dan berdzikir kecuali ada diantara mereka yang menjadikan doa-doa terkabulkan. Segala puji bagi Allah yang telah mengumpulkan kita dalam majelis yang penuh barakah ini, kita memohon kepada Allah semoga menambahkan kenikmatan untuk kita. Kita senantiasa berbuat taat dan menjauhi kemaksiatan maka Allah akan menambahkan untuk kita kenikmatan yang besar. Perbanyaklah ibadah dan dzikir ynag dengan itu Allah akan menjaga kita dari perbuatan dosa dan mengampuni dosa-dosa kita, dan setelah menunaikan shalat wajib 5 waktu maka sempurnakanlah juga dengan shalat sunnah rawatib qabliyah dan ba’diyah, shalat witir, dan shalat dhuha semampunya selama kita masih dalam kehidupan yang fana ini, karena jika seseorang telah wafat maka terputuslah amal-amalnya kecuali mereka yang telah menanam saham besar berupa ibadah-ibadah di dunia yang berkelanjutan maka hal itulah yang membawa manfaat baginya. Semoga majelis ini berkelanjutan dan Allah panjangkan usia Al Habib Munzir Al Musawa untuk selalu membinanya karena semua kalangan masyarakat dari golongan pria, wanita, tua dan muda mendapatkan manfaat dari majelis ini. Dan semoga keberkahan majelis ini berlimpah kepada kita semua, semoga Allah subhanahu wata’ala mengabulkan doa-doa kita, dan Allah menyampaikan semua yang telah kita cita-citakan. Semoga Allah menerangi sanubari kita dengan cahaya dzikir, dan menerangi rumah-rumah kita dengan cahaya bacaan Al qur’an. Rasulullah ketika melakukan shalat jama’ah ( shalat wajib ) di masjid, beliau memerintahkan untuk shalat sunnah di rumah saja agar rumah kita juga mendapatkan cahaya, karena rumah yang tidak digunakan untuk berdzikir, shalat, atau membaca alqur’an maka masuklah syaitan dan jin yang membawa kehinaan . Di sebagian rumah yang tidak pernah terdengar suara dzikir kepada dan tidak pula shalawat kepada Rasulullah, yang terdengar hanyalah suara orang-orang yang fasik, maka rumah yang seperti itu tidak terbentengi, dan bisa saja dimasuki sihir, cobaan , atau penyakit tanpa ia sadari. Akan tetapi rumah yang sering dibaca didalamnya Al qur’an, dzikir, atau shalawat kepada nabi Muhammad shallallahu ‘alaihi wasallam maka tidak satu pun dari jin dan syaitan yang bisa memasukinya, tidak dari yang zhahir tidak pula dari yang bathin. Sebagaimana kejadian seorang sahabat sayyidina Abu Darda’ RA yang suatu hari ia pergi pasar, maka ketika itu terbakarlah rumah-rumah di wilayahnya, maka seseorang berkata : “wahai Abu Darda’, pulanglah ke wilayahmu karena rumahmu sedang terbakar ”, namun Abu Darda’ tetap berada di pasar itu dan berkata : “sungguh rumahku tidak akan terbakar”, maka seseorang berkata : “wahai Abu Darda’ semua rumah yang ada disekitarmu telah terbakar, bagaimana mungkin hanya rumahmu yang tidak terbakar”, maka mereka bersama-sama pergi utnuk melihat keadaannya maka ketika itu mereka mendapati semua rumah terbakar dan ketika api itu menuju rumah Abu Darda’ api itu pun padam, maka mereka bertanya kepada Abu Darda’ : “bagaimana bisa rumahmu tidak terbakar, sedangkan rumah-rumah yang lain terbakar?” maka Abu Darda’ berkata : “sungguh aku mendengar Rasulullah bersabda”: Barangsiapa di pagi hari dan sore harinya membaca :
" اَللّهُمَّ أَنْتَ رَبِّي لاَ إِلهَ إِلاَّ أَنْتَ عَلَيْكَ تَوَكَّلْتُ وَأَنْتَ رَبُّ اْلعَرْشِ اْلعَظِيْمِ ماَ شَاءَ اللهُ كاَنَ وَمَا لَمْ يَشَأْ لَمْ يَكُنْ ، لاَ حَوْلَ وَلاَ قُوَّةَ إِلاَّ باِللهِ اْلعَلِيِّ اْلعَظِيْمِ . أَعْلَمَ أَنَّ اللهَ عَلَى كُلِّ شَيْئٍ قَدِيْرٌ . وَأَنَّ اللهَ قَدْ أَحَاطَ بِكُلِّ شَيْئِِ عِلْمًا. اَللّهُمَّ إِنِّيْ أَعُوْذُ بِكَ مِنْ شَرِّ نَفْسِيْ وَمِنْ شَرِّ كُلِّ دآبَّةٍ أَنْتَ آخِذٌ بِنَاصِيَتِهَا. إِنَّ رَبِّيْ عَلَى صِرَاطٍ مُسْتَقِيْمٍ"
Maka dirinya, keluarganya dan hartanya akan dijaga dari sesuatu yang membahayakan. Sungguh dzikir-dzikir yang diajarkan oleh nabi Muhammad shallallahu ‘alaihi wasallam sangat bermanfaat bagi kita dan agama kita di dunia dan di akhirat. Sayyidina Ibn Mas’ud Ra ketika akan wafat ditanya oleh para sahabatnya, karena dia adalah seorang yang faqir maka yang akan ia tinggalkan untuk keturunannya yang banyak, maka sayyidina Ibn Mas’ud berkata : “ aku wariskan kepada keturunanku untuk senantiasa membaca surah Al Waqiah, karena Rasulullah shallallahu ‘alaihi wasallam bersabda,, : “Barangsiapa yang menghafal dan membaca surah Al Waqi’ah maka ia tidak akan ditimpa kefakiran”, namun dengan niat yang baik . Demikian pula para ulama’ berkata bahwa shalat dhuha adalah shalat yang menjadikan manusia kaya dan selalu dicukupkan oleh Allah, karena yang senantiasa melakukannya tidak akan ditimpa kefakiran, maka dikatakan bahwa tidak akan kefakiran bersama orang yang melakukan shalat dhuha, sebagaimana tidak akan kecukupan atau kekayaan bagi orang yang melakukan zina, wal’iyazubillah. Maka orang-orang yang selalu berbuat dosa dan tidak mau menghindari dosanya, mereka itu dibenci oleh rizki yang halal, karena rizki yang halal hanya menyukai orang-orang yang baik. Semoga Allah subhanahu wata’ala melimpahkan kepada kita rizki yang halal serta tidak membawa kesulitan bagi kita, dan tidak pula menjadi cobaan bagi kita, namun menjadikan perantara bagi kita untuk mencapai derajat yang luhur . Dan semoga dengan kehadiran kita di majelis ini menjadikan kita semakin memahami agama kita, membawa kebahagiaan bagi kita di dunia dan di akhirah, dan semoga Allah menguatkan iman dan islam hingga kelak kita berjumpa dengan Allah subhanahu wata’ala .Wahai Allah segala yang terlintas dalam benak yang hadir di majelis ini dari hajat dunia dan akhirah kabulkanlah, sembuhkanlah penyakit kami, dan jauhkan dari segala musibah, dan limpahkan keberkahan atas segala kenikmatan yang telah Engkau anugerahkan kepada kami,, semoga Allah menambahkan keberkahan kepada majelis ini dan menyempurnakannya dengan dzikir dan ibadah, amin.
فَقُوْلُوْا جَمِيْعًا
Ucapkanlah bersama-sama
يَا الله...يَا الله... ياَ الله.. ياَرَحْمَن يَارَحِيْم ...لاَإلهَ إلَّاالله...لاَ إلهَ إلاَّ اللهُ اْلعَظِيْمُ الْحَلِيْمُ...لاَ إِلهَ إِلَّا الله رَبُّ اْلعَرْشِ اْلعَظِيْمِ...لاَ إِلهَ إلَّا اللهُ رَبُّ السَّموَاتِ وَرَبُّ الْأَرْضِ وَرَبُّ اْلعَرْشِ اْلكَرِيْمِ...مُحَمَّدٌ رَسُوْلُ اللهِ صَلَّى اللهُ عَلَيْهِ وَسَلَّمَ ،كَلِمَةٌ حَقٌّ عَلَيْهَا نَحْيَا وَعَلَيْهَا نَمُوتُ وَعَلَيْهَا نُبْعَثُ إِنْ شَاءَ اللهُ تَعَالَى مِنَ اْلأمِنِيْنَ.


Makna Kata Sayyidi & Maulay


Image Makna Kata Sayyidi & Maulay




قَالَ رسول الله صَلَّى اللَّهُ عَلَيْهِ وَسَلَّمَ: لَا يَقُلْ أَحَدُكُمْ، أَطْعِمْ رَبَّكَ، وَضِّئْ رَبَّكَ، اسْقِ رَبَّكَ، وَلْيَقُلْ: سَيِّدِي مَوْلَايَ، وَلَا يَقُلْ أَحَدُكُمْ، عَبْدِي، أَمَتِي، وَلْيَقُلْ فَتَايَ، وَفَتَاتِي، وَغُلَامِي.
(صحيح البخاري)
Sabda Rasulullah saw : “Jangan diantara kalian berkata (dizaman perbudakan tuan berkata pada budaknya) : Bawakan makanan untuk Pemilikmu, dan atau bawakan air wudhu untuk pemilikmu, bawakan air untuk pemilikmu, namun hendaknya budak berkata pada majikannya : Tuanku Majikanku, (Sayyidy Maulay), dan jangan berkata (pada budak kalian) : wahai budakku kacungku, namun hendaknya katakan : adikku atau anakku” (Shahih Bukhari)
Assalamu’alaikum warahmatullahi wabarakatuh
حَمْدًا لِرَبٍّ خَصَّنَا بِمُحَمَّدٍ وَأَنْقَذَنَا مِنْ ظُلْمَةِ اْلجَهْلِ وَالدَّيَاجِرِ اَلْحَمْدُلِلَّهِ الَّذِيْ هَدَانَا بِعَبْدِهِ اْلمُخْتَارِ مَنْ دَعَانَا إِلَيْهِ بِاْلإِذْنِ وَقَدْ نَادَانَا لَبَّيْكَ يَا مَنْ دَلَّنَا وَحَدَانَا صَلَّى اللهُ وَسَلَّمَ وَبـَارَكَ عَلَيْهِ وَعَلَى آلِهِ اَلْحَمْدُلِلّهِ الَّذِي جَمَعَنَا فِي هَذَا الْمَجْمَعِ اْلكَرِيْمِ وَفِي هَذَا الشَّهْرِ اْلعَظِيْمِ وَفِي الْجَلْسَةِ الْعَظِيْمَةِ نَوَّرَ اللهُ قُلُوْبَنَا وَإِيَّاكُمْ بِنُوْرِ مَحَبَّةِ اللهِ وَرَسُوْلِهِ وَخِدْمَةِ اللهِ وَرَسُوْلِهِ وَاْلعَمَلِ بِشَرِيْعَةِ وَسُنَّةِ رَسُوْلِ اللهِ صَلَّى اللهُ عَلَيْهِ وآلِهِ وَصَحْبِهِ وَسَلَّمَ.
Limpahan puji kehadirat Allah subhanahu wata’ala Yang Maha Suci dan Maha melimpahkan kesucian kepada hamba-hamba-Nya yang diawalinya dengan ketenangan jiwa, dengan ketenangan hati maka terbitlah kesucian, kesucian membuat terhapusnya segala keinginan yang hina dan terbitnya keinginan yang luhur, dan kesucian itulah cahaya Rabbul ‘alamin subhanahu wata’ala, dan seluruh alam semesta tidak bercahaya terkecuali dengan cahaya-Nya, dan sungguh bulan purnama itu pun telah mengambil bagian dari keindahan cahaya Allah, matahari mendapat bagian dari cahaya keindahan Allah, demikian pula seluruh jutaan planet yang ada di antariksa di alam semesta, ribuan galaksi yang berpadu dan gugusan-gugusan bintang di langit dan semua yang bercahaya di alam semesta ini berawal dan diberi cahaya oleh Sang pemilik cahaya, Allah subhanahu wata’ala. Namun Sang Maha Bercahaya dan Maha membagi-bagikan cahaya Yang Maha Tunggal ini menyiapkan cahaya yang lebih luhur dari cahaya yang ada di alam semesta yang tidak untuk selain manusia, telah disiapkan untuk kita cahaya iman, yaitu cahaya yang menuntun pada kedekatan kehadirat Allah dan cinta Allah kepada kita untuk mencapai kebahagiaan yang kekal.
Hadirin hadirat yang dimuliakan Allah
Kebahagiaan yang kekal ditawarkan kepada kita, dan disiapkan surga yang telah dibangun dengan megah dan mewahnya, namun ikutilah tuntunan cahaya terluhur dan terindah, sayyidina Muhammad shallallahu ‘alaihi wasallam, kekasih yang paling mulia untuk dijadikan kekasih dan idola, hamba yang paling luhur budi pekertinya, hamba yang paling ramah dan paling berlemah lembut kepada semua makhluk, beliau lah (saw) yang paling berkasih sayang dari semua ciptaan Allah (swt), beliau adalah hamba Allah yang diutus Allah namun beliau dijadikan oleh Allah sebaga pintu cinta Allah subhanahu wata’ala sehingga yang mengikuti beliau akan menjadi orang yang dicintai Allah. Semakin seseorang mengikuti sang nabi maka ia akan semakin dicintai Allah subhanahu wata’ala. Aku dan kalian di malam hari ini di dalam perkumpulan luhur, dalam naungan para pengikut cahaya sayyidina Muhammad shallallahu ‘alaihi wasallam, yang Allah gelari beliau dengan sebutan “ Siraajan Muniiraa”, pelita yang terang benderang.
Hadirin hadirat yang dimuliakan Allah
Terdapat banyak cahaya Allah, diantaranya cahaya bulan, matahari , bintang dan lainnya, namun ada cahaya Allah yang sangat indah yang kekal dan abadi. Kekal dan abadi itu hanya milik Allah. Manusia juga ada yang kekal di surga dan ada pula yang kekal di neraka?!, iya betul namun kekekalannya adalah milik Allah, Allah Yang memberinya. Demikian kekekalan dan keabadian hanya milik Allah dan diberikan untuk kita kelak ketika kita di akhirat, semoga kebahagiaan yang abadi untuk aku dan kalian yang hadir di mejelis ini tiada satu pun diantara kita kecuali akan berkumpul di dalam surga yang kekal dan abadi bersama Rasulullah shallallahu ‘alaihi wasallam dan para pengikut beliau yang luhur dari zaman ke zaman. Walaupun kita bukan termasuk hamba-hamba yang shalih yang mampu untuk berbuat seperti para sahabat atau para shalihin yang sangat taat kepada Allah, yang hari-harinya berlalu dalam ketaatan, jangankan berbuat dosa, lintasan untuk berbuat dosa pun tidak pernah ada dalam sanubarinya, kita tidak mampu berbuat seperti itu namun kita selalu berusaha untuk mencintai mereka, Rasulullah shallallahu ‘alaihi wasallam :
اَلْمَرْءُ مَعَ مَنْ أَحَبَّ
“ Seseorang bersama dengan orang yang dicintainya”
Semoga kita selalu diberi jalan untuk semakin cinta kepada sang nabi Muhammad shallallahu ‘alaihi wasallam, semakin hari cinta itu semakin tinggi dan cinta kepada nabi itu menuntun kita kepada kesempurnaan iman, sebagaimana sabda Rasulullah shallallahu ‘alaihi wasallam
لَا يُؤْمِنُ أَحَدُكُمْ حَتَّى أَكُوْنَ أَحَبَّ إِلَيْهِ مِنْ وَالِدِهِ وَوَلَدِهِ وَالنَّاسِ أَجْمَعِيْنَ
" Tidaklah beriman kalian sampai aku lebih dicintai oleh kalian dari pada orang tua, anak, dan segenap manusia"
Cinta kepada nabi Muhammad adalah bentuk cinta kepada Allah subhanahu wata’ala, karena nabi adalah ciptaan Allah dan yang mencintai Allah pastilah ia mencintai orang yang paling dicintai Allah, yaitu nabi Muhammad shallallahu ‘alaihi wasallam.
Hadirin hadirat yang dimuliakan Allah
Sampailah kita pada hadits mulia ini, dimana Rasulullah shallallahu ‘alaihi wasallam memberikan pengajaran kepada kita, beliau menjelaskan dimana di zaman itu masih ada perbudakan, namun zaman sekarang tidak ada perbudakan, namun kenapa kita masih membahas hadits ini? karena masih banyak faidah yang tersimpan di dalamnya. Ketika itu Rasulullah melarang seorang majikan yang memiliki budak untuk mengatakan : “berilah makan atau minum untuk pemilikmu”, meskipun budak itu adalah miliknya namun hal yang demikian bukanlah adab yang baik, Rasulullah shallallahu ‘alaihi wasallam mengajarkan adab itu kepada kita. Dan jangan pula seorang budak mengatakan kepada tuan atau majikannya dengan ucapan : “wahai pemilikku”, akan tetapi katakanlah : “wahai tuanku atau majikanku” dan hal itu diperbolehkan. Maka hadits ini menjadi dalil diperbolehkannya bahkan sunnah untuk mengucapkan “ sayyidina atau maulana Muhammad shallallahu ‘alaihi wasallam”, karena telah dijelaskan oleh para ulama’ kita jika seorang budak boleh memanggil majikannya dengan sebutan Sayyidi atau Maulaya, maka adakah orang atau majikan yang lebih pantas untuk kita muliakan daripada sayyidina Muhammad shallallahu ‘alaihi wasallam?, tentunya tidak demikian. Satu-satunya makhluk yang paling mulia, nabi Muhammad shallallahu ‘alaihi wasallam, maka beliau lah yang paling berhak untuk dipanggil dengan sebutan “sayyidina wamaulana” daripada majikan. oleh sebab itu sering kita dengar dalam shalawat “Allahumma shalli ‘alaa sayyidina Muhammad”, “ Allahumma shalli ‘alaa sayyidina wamaulana Muhammad”, maka hal itu bukanlah kultus , sebagaimana yang dijelaskan oleh Al Imam Ibn Hajar Al asqalani dalam Fathul Bari bisyarh Shahih Al Bukhari bahwa Allah tidak pernah menamakan Dzat-Nya dengan “Sayyid” di dalam Al qur’an. Adapun mengenai kalimat “maulaa” itu memiliki makna hamba sahaya atau tuan, karena sayyidina Anas bin Malik disebut Mawla Rasulillah shallallahu ‘alaihi wasallam, yaitu yang diasuh atau yang dibesarkan oleh Rasulullah shallallahu ‘alaihi wasallam. Dan djelaskan oleh Al Imam An Nawawi dalam Syarah Nawaiyyah ‘ala Shahih Muslim bahwa kalimat “Maulaa” mempunyai 16 makna, namun makna yang ringkas adalah majikan, junjungan atau tuan. Begitupula kalimat “sayyid” yang pertama bermakna yang banyak pengikutnya, kedua adalah yang dijadikan rujukan saat dalam kesulitan, dan yang ketiga adalah yang menjadi pemimpin dalam suatu kaum, dan ketiga makna ini bersatu pada nabi Muhammad shallallahu ‘alaihi wasallam beliau adalah orang yang paling banyak pengikutnya, orang yang dijadikan rujukan dalm setiap permasalahan adalah sayyidina Muhammad shallallahu ‘alaihi wasallam, dan di hari kiamat Allah berikan hak syafaat kepada nabi Muhammad shallallahu ‘alaihi wasallam, dan yang menjadi pemimpin tertinggi diantara semua makhluk Allah adalah sayyidina Muhammad shallallahu ‘alaihi wasallam. Beliau telah bersabda dalam riwayat Shahih Al Bukhari :
أَنَا سَيِّدُ النَّاسِ يَوْمَ اْلقِيَامَةِ
" Aku pemimpin manusia di hari kiamat "
Hadirin hadirat yang dimuliakan Allah
Telah dibuktikan secara Ilmiah oleh para Ilmuwan bahwa grafitasi bumi yang terkuat di segala penjuru bumi adalah di Madinah Al Munawwarah, mengapa? karena ada jasad sayyidina Muhammad shallallahu ‘alaihi wasallam, maka gaya grafitasi bumi yang sangat kuat berada di Madinah Al Munawwarah sampai-sampai jika ada mobil yang tidak direm, hanya dilepas saja begitu pula koplingnya dalam keadaan terlepas dan mobil itu hanya diam saja namun mengarah ke Madianh maka ia akan berjalan lurus dengan sendirinya menuju ke Madinah karena disana terdapat grafitasi yang sangat besar secara zhahir, dan secara bathin grafitasi terbesar di seluruh makhluk Allah adalah sayyidina Muhammad shallallahu ‘alaihi wasallam. Di segala penjuru barat dan timur mengikuti tuntunan beliau, sehingga beliau lah yang dipilih Allah untuk menjadi pemimpin yang terbesar, belisu adalah hamba yang paling indah budi pekertinya, kasih sayangnya, dan budi baiknya. Diriwayatkan dalam riwayat yang tsiqah bahwa ketika Rasulullah shallallaahu ‘alaihi wasallam wafat, sayyidina Umar bin Khattab bertanya kepada sayyidah Aisyah Ra : “wahai sayyidah Aisyah, kebiasaan apa yang biasa dilakukan oleh Rasulullah shallallahu ‘alaihi wasallam dan sekarang tidak lagi atau belum ada yang melakukannya?”, maka sayyidah Aisyah berkata : “Setiap pagi hari Rasulullah keluar ke pasar disana ada seorang Yahudi yang tua renta dan buta, kemudian Rasulullah mendatanginya lalu menyuapinya”, orang yang tua renta, buta dan tidak memiliki keluarga yang memperhatikannya dan setelah Rasulullah wafat tidak ada lagi yang menyuapinya, maka sayyidina Umar pun pergi membawa makanan dan menyuapi orang tua itu, maka ketika tiba dan sayyidina Umar mulai menyuapinya, orang tua itu berkata : “tanganmu berbeda dengan tangan yang biasa menyuapi saya” maka sayyidina Umar bin Khattab berkata : “ iya, karena orang yang biasa menyuapimu telah wafat”, diriwayatkan oleh sayyidina Anas bin Malik RA :
مَا مَسَسْتُ حَرِيْرًا وَلَا دِيْبَاجًا أَلْيَنُ مِنْ كَفِّ النَّبِيِّ صَلَّى اللهُ عَلَيْهِ وَسَلَّمَ
“Aku tidak pernah menyentuh sutera dan pakaian sutera yg lebih lembut daripada telapak tangan Nabi shallallahu 'alaihi wasallam”
Maka setelah mendengar ucapan sayyidina Umar bin Khattab, orang tua itu menangis kemudian ia pun bertanya kepada sayyidina Umar tentang namanya, maka beliau menjawab : “ Nama saya adalah Umar bin Khattab pengikut Rasulullah Muhammad shallallahu ‘alaihi wasallam”, maka orang tua itu memuntahkan makanan dari mulutnya dan berkata : “sungguh tidak pantas aku memakan makanan dari tangan Umar bin Khattab pengikut Muhammad, karena orang yang paling kubenci adalah Muhammad”, mendengar ucapan itu sayyidina Umar bin Khattab sedikit marah maka sayyidina Umar berkata : “wahai orang tua, siapakah orang yang paling kau cintai?”, maka orang tua itu berkata : “orang yang paling aku cintai adalah orang yang selalu menyuapi aku, karena dia adalah yang paling baik dan paling memperhatikan aku, padahal semua keluarga dan sahabatku telah meninggalkanku namun dia lah yang mengurusiku, dialah orang yang paling aku cintai namun sangat disayangkan karena aku tidak mengetahui namanya”, kemudian sayyidina Umar bin Khattab berkata : “lalu siapa orang yang paling engkau benci?”, ia menjawab : “ Muhammad adalah orang yang paling aku benci”, maka sayyidina Umar berkata : “orang yang biasa menyuapimu itu adalah sayyidina Muhammad shallallahu ‘alaihi wasallam”. Sungguh indah akhlak sayyidina Muhammad, yang setiap harinya datang dan menyuapi orang tua itu kemudian mengenalkannya pada Islam, namun orang tua itu selalu menolak bahkan selalu mencaci Islam, kemudian di hari esoknya pun demikian. Sayyidina Muhammad shallallahu ‘alaihi wasallam, idola kita serta orang yang sangat kita cintai. Sungguh beruntunglah di dunia dan akhirat orang yang mencintai beliau shallallahu ‘alaihiw wasallam. Hadirin hadirat, telah ditemukan saat ini bahwa orang yang pemaaf itu lebih cepat sembuh dari sakitnya daripada orang yang sulit memaafkan. Dikatakan oleh Prof. Harun Yahya berdasarkan penelitian bahwa orang yang menderita sakit yang tidak kunjung sembuh namun setelah diberi pelajaran untuk memaafkan kepada orang-orang yang dibencinya, mereka merasa kondisinya membaik setelah memaafkan orang yang dibencinya. Alangkah indahnya tuntunan sayyidina Muhammad shallallahu ‘alaihi wasallam, dimana beliau adalah orang yang paling pemaaf.
Di saat Abu Jahal menggali lubang di depan pintu rumah sayyidina Muhammad agar beliau terjatuh ke dalamnya, sementara ia menggali lubang teman-temannya menunggunya dari kejauhan dan ketika nabi Muhammad keluar lantas mengagetkannya Abu Jahal sendiri yang terjatuh ke dalamnya, melihat kejadian itu teman-teman Abu Jahal lari karena melihat Abu Jahal yang terperangkap ke lubang itu, maka di saat itu siapakah yang menolong dan mengulurkan tangannya untuk membantu orang yang telah menggali lobang untuk mencelakakan beliau shallallahu ‘alaihi wasallam ?, dia adalah sayyidina Muhammad shallallahu ‘alaihi wasallam, demikianlah akhlak sayyidina Muhammad shallallahu ‘alaihi wasallam yang patut kita warisi, yang semakin hari akhlak mulia itu semakin hilang dan sirna, dan semakin seseorang kehilangan akhlak yang luhur maka ia tidak bisa membedakan antara kekuatan Allah dan kekuatan setan, kekuatan setan tidak berarti apa-apa namun kekuatan Allah lah yang hakiki, terkadang seseorang terombang-ambing dalam kelemahan, namun tetaplah selalu berdoa, berdasarkan sabda sang nabi Muhammad shallallahu ‘alaihi wasallam :
أَعْجَزَ النَّاسِ مَنْ عَجَزَ عَنِ الدُّعَاءِ
“Manusia yang paling lemah adalah orang yang paling lemah dalam berdo’a”
Semakin banyak kita berdoa, maka semakin kuat dan tenang hati kita, dan jika tenang hati kita maka kita akan bisa menyelesaikan masalah-masalah yang ada dalam kehidupan kita, baik dalam keadaan kaya raya atau dalam kesusahan, dalam musibah atau dalam kenikmatan. Jiwa yang tenang akan menuntun kita, seorang yang kaya raya jika hatinya tidak tenang maka ia tidak akan merasa tenang di rumahnya atau dimana pun dia berada meskipun hartanya berlimpah, demikian pula orang yang memiliki jabatan tinggi dan banyak orang yang iri melihat jabatannya, namun jika hatinya tidak tenang maka dia akan merasa dirinya di dalam neraka. Hadirin hadirat, ketenangan adalah kenikmatan yang sangat berharga, dan hal itu telah diajarkan oleh Allah dengan firman-Nya :
الَّذِينَ آَمَنُوا وَتَطْمَئِنُّ قُلُوبُهُمْ بِذِكْرِ اللَّهِ أَلَا بِذِكْرِ اللَّهِ تَطْمَئِنُّ الْقُلُوبُ
( الرعد : 28 )
“(yaitu) orang-orang yang beriman dan hati mereka manjadi tenteram dengan mengingat Allah. Ingatlah, hanya dengan mengingati Allah-lah hati menjadi tenteram” ( QS. Ar Ra’d : 28 )
Warisilah sifat-sifat mulia rasulullah shallallahu ‘alaihi wasallam. Beliau memiliki sifat berani dan tidak ada orang yang lebih berani dari sayyidina Muhammad shallallahu ‘alaihi wasallam, dan keberanian beliau menjadikan beliau orang yang sangat sabar, inilah makhluk yang paling sempurna, sayyidina Muhammad shallallahu ‘alaihi wasallam. Jika hanya melihat semut kecil yang tidak mengganggu maka akan dibiarkan saja semut itu, karena ia sangat mampu untuk membunuh semut itu, namun jika melihat binatang yang besar meskipun tidak mengganggu mak kita akan berusaha menghindar dan lain sebagainya. Diriwayatkan dalam Shahih Al Bukhari ketika Rasulullah mendengar suara yang menggemuruh, maka orang-orang keluar dari rumah-rumah mereka dalam kebingungan, mereka saling bertanya satu sama lain akan suara aneh itu, suara gemuruh yang menakutkan itu, dan tidak lama kemudian rasulullah datang dan dengan tenang berkata : “ itu hanya suara gemuruh dari laut”, dan ketika para sahabat masih kebingungan, Rasulullah berjalan menuju keluar Madinah tanpa mengajak siapa-siapa, padahal orang lain akan menjauh dan takut dengan gemuruh itu namun Rasulullah shallallahu ‘alaihi wasallam datang menghampirinya, demikian keberanian beliau shallallahu ‘alaihi wasallam. Namun dengan keberanian yang seperti itu beliau juga adalah orang yang paling sabar, ketika beliau ditanya tentang keadaan beliau di awal-awal beliau berdakwah, beliau berkata : “hari yang sangat menyedihkan adalah ketika aku berdiri di hadapan orang banyak, lalu aku berkata kepada mereka : “ Wahai manusia ucapkanlah “Laa ilaaha illallah”, maka di saat itu mereka berdesakan mendekat kepadaku untuk meludahi wajahku dan memukuliku”. Demikianlah dakwah sayyidina Muhammad shallallahu ‘alaihi wasallam. Di zaman sekarang orang berebutan mendekat untuk menyalami orang yang berdakwah, namun di saat itu manusia mendekat kepada Rasulullah untuk meludahi wajah beliau dan memukuli beliau. Bahkan disaat yang seperti itu manusia yang sangat berani ini mampu bersabar dan mendoakan mereka :
اَللّهُمَّ اهْدِ قَوْمِيْ فَإِنَّهُمْ لاَ يَعْلَمُوْنَ
" Ya Allah berilah hidayah kepada kaumku , sesungguhnya mereka tidak mengetahui "
Alangkah indahnya budi pekerti beliau, orang yang berbuat jahat kepada beliau disebut dengan sebutan “kaumku”. Maka beruntunglah kita hadir di majelis ini sehingga berita-berita luhur sampai ke telinga kita, semoga membawa kesucian pada sanubari kita. Kita berdzikir dan berdoa bersama, dalam berdoa hadirkanlah hati kita, menyesallah akan hal-hal yang pernah kita perbuat dari dosa-dosa kita, agar setelah kita berdiri dari majelis ini tidak satu pun dari kita yang keluar dari tempat ini kecuali seperti bayi yang baru dilahirkan, dan saudara-saudara kita yang menyaksikan dari kejauhan di penjuru barat dan timur semoga dilimpahi keluhuran, dan kita titipkan masa depan kita kepada Yang Maha Memiliki masa depan dunia dan akhirah agar dilimpahi kenikmatan, Dialah Yang Maha Mampu. Dan siswa siswi yang telah melewati ujian semoga diberi kelulusan dan kesuksesan, dan yang akan menghadapi ujian semoga diberi ketenangan, kelulusan dan kesuksesan dunia dan akhirah, jangan sampai lulus namun tidak sukses, dan tidak pula sebaliknya, kita semua berharap lulus dan sukses di dunia dan akhirah, amin. Maka selalu lah berdoa :
رَبَّنَا آَتِنَا فِي الدُّنْيَا حَسَنَةً وَفِي الْآَخِرَةِ حَسَنَةً وَقِنَا عَذَابَ النَّارِ
(البقرة :201 )
" Wahai Tuhan kami, berilah kami kebaikan di dunia dan kebaikan di akhirat dan peliharalah kami dari siksa neraka" (QS. Al Baqarah: 201)
فَقُوْلُوْا جَمِيْعًا ...
Ucapkanlah bersama-sama
يَا الله...يَا الله... ياَ الله.. ياَرَحْمَن يَارَحِيْم ...لاَإلهَ إلَّاالله...لاَ إلهَ إلاَّ اللهُ اْلعَظِيْمُ الْحَلِيْمُ...لاَ إِلهَ إِلَّا الله رَبُّ اْلعَرْشِ اْلعَظِيْمِ...لاَ إِلهَ إلَّا اللهُ رَبُّ السَّموَاتِ وَرَبُّ الْأَرْضِ وَرَبُّ اْلعَرْشِ اْلكَرِيْمِ...مُحَمَّدٌ رَسُوْلُ اللهِ صَلَّى اللهُ عَلَيْهِ وَسَلَّمَ ،كَلِمَةٌ حَقٌّ عَلَيْهَا نَحْيَا وَعَلَيْهَا نَمُوتُ وَعَلَيْهَا نُبْعَثُ إِنْ شَاءَ اللهُ تَعَالَى مِنَ اْلأمِنِيْنَ.


Kasih SayangKu melebihi KemurkaanKu

Image Kasih SayangKu melebihi KemurkaanKu



قَالَ رَسُولُ اللَّهِ صَلَّى اللَّهُ عَلَيْهِ وَسَلَّمَ: لَمَّا قَضَى اللَّهُ الْخَلْقَ كَتَبَ فِي كِتَابِهِ فَهُوَ عِنْدَهُ فَوْقَ الْعَرْشِ إِنَّ رَحْمَتِي غَلَبَتْ غَضَبِي
(صحيح البخاري)
Sabda Rasulullah SAW: “ketika Allah SWT selesai membangun Alam semesta, maka Dia SWT mencantumkan diatas Arsy: Sungguh Kasih SayangKu melebihi KemurkaanKu” (Shahih Bukhari)
Assalamu’alaikum warahmatullahi wabarakatuh
حَمْدًا لِرَبٍّ خَصَّنَا بِمُحَمَّدٍ وَأَنْقَذَنَا مِنْ ظُلْمَةِ اْلجَهْلِ وَالدَّيَاجِر،ِ اَلْحَمْدُلِلَّهِ الَّذِيْ هَدَانَا، بِعَبْدِهِ اْلمُخْتَارِ مَنْ دَعَانَا إِلَيْهِ، بِاْلإِذْنِ وَقَدْ نَادَانَا، لَبَّيْكَ يَا مَنْ دَلَّنَا وَحَدَانَا، صَلَّى اللهُ وَسَلَّمَ وَبـَارَكَ عَلَيْهِ وَعَلَى آلِهِ، اَلْحَمْدُلِلّهِ الَّذِي جَمَعَنَا فِي هَذَا الْمَجْمَعِ اْلكَرِيْمِ، وَفِي هَذَا الشَّهْرِ اْلعَظِيْمِ، وَفِي هَذِهِ الْجَلْسَةِ الْعَظِيْمَةِ، نَوَّرَ اللهُ قُلُوْبَنَا وَإِيَّاكُمْ بِنُوْرِ مَحَبَّةِ اللهِ وَرَسُوْلِهِ، وَخِدْمَةِ اللهِ وَرَسُوْلِهِ، وَاْلعَمَلِ بِشَرِيْعَةِ وَسُنَّةِ رَسُوْلِ اللهِ صَلَّى اللهُ عَلَيْهِ وآلِهِ وَصَحْبِهِ وَسَلَّمَ.
Limpahan puji kehadirat Allah Yang Maha Luhur, Yang Maha memiliki kebahagiaan dan Maha melimpahkannya, Yang Maha memiliki jasad, ruh dan jiwa dan Yang Maha menceraikan ruh dengan jasad, dan Maha memindahkan hamba dari satu alam ke alam lainnya, dari alam ruh ke alam rahim, dari alam rahim ke alam dunia, dari alam dunia ke alam barzakh, dari alam barzakh ke alam akhirat, dan kesemua alam itu satu per satu pasti dilewati oleh setiap manusia.
Kita telah melewati alam ruh, namun kita tidak menyadarinya, kita telah melewati alam rahim di alam rahim ibunda kita, tetapi kita tidak menyadarinya, hingga sampailah kita di alam yang menjadi penentu yaitu alam dunia ini, dan jangan sampai kita tidak menyadarinya, karena kehidupan di alam ini adalah yang menentukan kehidupan di alam yang selanjutnya, yaitu alam barzakh, dan seteah itu adalah alam akhirah yang kekal dan abadi.
Alam ruh berakhir dengan pindahnya kita ke alam rahim, dan di alam rahim hanya beberapa bulan saja antara 7 bulan atau 9 bulan, dan setelah itu lahirlah ke alam dunia, kemudian di alam dunia tidak ada sesuatu pun yang kekal..
وَكُلُّ الَّذِيْ فَوْقَ التُّرَابِ تُرَابٌ
“Setiap yang ada di atas tanah akan kembali menjadi tanah “
Semua yang di atas tanah akan kembali ke tanah, dan semua yang dibangun di atas bumi akan kembali ke perut bumi, dan semua yang ada di alam ini tidak ada satu pun yang kekal, namun amal pahala kitalah yang akan membuat kita kekal dalam keluhuran atau dalam kehinaan dengan kehendak Allah subhanahu wata’ala. Ketahuilah semua yang ada di tubuh kita akan dilepaskan, ingatlah bahwa harta kita, pakaian kita, jabatan kita kesemuanya akan dilepaskan, semua yang bersifat dosa, akan membawa musibah yang sangat berat dan semua yang bersifat ibadah akan membawa keberuntungan yang sangat indah. Dan ketahuilah bahwa piagam penghargaan teragung, termulia dan tersuci adalah kalimat “Laa ilaaha illallah” wafat dalam husnul khatimah dengan kalimat itu, itulah awal dari segala keluhuran yang tiada akan pernah berakhir dan akan berlanjut dalam kehidupan yang abadi dalam kebahagiaan, sebagaimana firman Allah subhanahu wata’ala :
مَثَلُ الْجَنَّةِ الَّتِي وُعِدَ الْمُتَّقُونَ فِيهَا أَنْهَارٌ مِنْ مَاءٍ غَيْرِ آَسِنٍ وَأَنْهَارٌ مِنْ لَبَنٍ لَمْ يَتَغَيَّرْ طَعْمُهُ وَأَنْهَارٌ مِنْ خَمْرٍ لَذَّةٍ لِلشَّارِبِينَ وَأَنْهَارٌ مِنْ عَسَلٍ مُصَفًّى وَلَهُمْ فِيهَا مِنْ كُلِّ الثَّمَرَاتِ وَمَغْفِرَةٌ مِنْ رَبِّهِمْ كَمَنْ هُوَ خَالِدٌ فِي النَّارِ وَسُقُوا مَاءً حَمِيمًا فَقَطَّعَ أَمْعَاءَهُمْ
( محمد : 15 )
“(Apakah) perumpamaan (penghuni) surga yang dijanjikan kepada orang-orang yang bertakwa yang di dalamnya ada sungai-sungai dari air yang tiada berubah rasa dan baunya, sungai-sungai dari air susu yang tidak berubah rasanya, sungai-sungai dari sari buah yang lezat rasanya bagi peminumnya, dan sungai-sungai dari madu yang sudah bersih, dan mereka memperoleh di dalamnya segala macam buah-buahan dan ampunan dari Rabb mereka,(apakah) sama dengan orang yang kekal dalam jahannam dan diberi minuman dengan air yang mendidih sehingga memotong ususnya?” ( QS. Muhammad : 15 )
Salah satu perumpamaan saja bahwa surga Yang Allah ciptakan bagi hamba-hamba-Nya yang baik di dalamnya terdapat sungai-sungai yang mengalir, diantara riwayat mengatakan bahwa sungai itu mengalir hingga ke depan istana-istana surga bahkan masuk ke dalam istana-istana yang airnya jauh lebih nikmat daripada air yang ada di dunia, dan ada juga aliran-aliran sungai susu yang tidak pernah berubah rasanya, ada pula aliran-aliran sungai madu yang sangat indah dan suci, kesemua ini bukan sekedar kita menghayal namun hal ini ada dalam kalam Allah subhanahu wata’ala, yang sudah diciptakan dan dibangun dengan konstruksi multi luhur, Rabbul ‘alamin Allah subhanahu wata’ala. Di surga terdapat sungai-sungai yang mengalir sampai ke halaman-halaman istana hingga masuk ke dalamnya, yang airnya suci dan bersih dengan rasa-rasa yang sangat nikmat dan belum pernah Allah berikan kepada hamba-hamba-Nya di dunia, sebagaimana firman-Nya dalam hadits qudsi :
أَعْدَدْتُ لِعِبَادِيَ الصَّالِحِيْنَ مَا لَا عَيْنٌ رَأَتْ وَلَا أُذُنٌ سَمِعَتْ وَلَا خَطَرَ عَلَى قَلْبِ بَشَرٍ
“ Telah Kusiapkan untuk hamba-hambaKu sesuatu yang tidak pernah dilihat mata, tidak pula didengar telinga, dan tidak pernah terlintas dalam sanubari manusia”
Allah subhanahu wata’ala juga berfirman :
فَلَا تَعْلَمُ نَفْسٌ مَا أُخْفِيَ لَهُمْ مِنْ قُرَّةِ أَعْيُنٍ جَزَاءً بِمَا كَانُوا يَعْمَلُونَ
( السجدة : 17 )
“Tak seorangpun mengetahui berbagai ni'mat yang menanti, yang indah dipandang sebagai balasan bagi mereka, atas apa yang mereka kerjakan” ( QS. As Sajadah : 17 )
Allah subhanahu wata’ala menyiapkan suatu anugerah yang agung sebagai balasan atas perbuatan baik mereka, hadiah cinta Allah untuk hamba-hamba-Nya yang ingin selalu ingin dekat kepada-Nya. Maka perbanyaklah untuk mengingat Allah, karena dengan mengingat Allah maka kita akan diingat-Nya, sebagaimana firman Allah subhanahu wata’ala :
فَاذْكُرُونِي أَذْكُرْكُمْ وَاشْكُرُوا لِي وَلَا تَكْفُرُونِ
( البقرة : 152 )
“ Karena itu, ingatlah kamu kepada-Ku niscaya Aku ingat (pula) kepadamu , dan bersyukurlah kepada-Ku, dan janganlah kamu mengingkari (ni'mat)-Ku” ( QS. Al Baqarah : 152 )
Sering terlintas dalam benak manusia bahwa kita memiliki banyak hajat, namun jangan sampai mengingat Allah lebih sedikit dari mengingat hajat kita, karena hajat kita bisa Allah berikan sebelum kita memintanya, semua itu bisa terjadi karena Allha Maha Tau, kita tidak mengetahui hajat kita di hari esok namun Allah mengetahuinya, maka tanpa kita memintanya hajat kita di hari esok telah terpenuhi. Namun jika seseorang sering melupakan Allah maka Allah subhanahu wata’ala pun jarang mengingatnya. Sebagaimana jika kita mempunyai teman yang baik maka ia akan selalu memikirkan kita, mungkin kesusahan kita yang perlu dia bantu, misalkan dia mendengar kabar bahwa temannya sakit maka ia akan segera mendatangi temannya, terlebih lagi jika Yang Maha Tau selalu mengingat kita, maka perbanyaklah ingat kepada Allah sungguh kesuksesan dunia adalah hal yang sangat mudah untuk Allah berikan kepada kita, dan dijanjikan sangat besar kepada para pecinta sayyidina Muhammad shallallahu ‘alaihi wasallam dan masa depan kalian cerah, hal itu telah terjadi sepanjang alam semesta tercipta bahwa semua yang rindu kepada sayyidina Muhammad shallallahu ‘alaihi wasallam akan selalu diamankan dan diselamatkan oleh Allah, di dunia diberi kenikmatan dan di akhirah diberi kemuliaan, namun tentunya dengan adanya usaha semampunya. Dan ketahuilah bahwa masa kita adalah masa kebangkitan ummat yang baik yang dijanjikan oleh sayyidina Muhammad akan datangnya kemakmuran. Kelak di akhirah manusia akan lupa akan kekayaan dan kemiskinannya selama di dunia, tidak peduli atas banyaknya musibah yang pernah terjadi, dan banyaknya kenikmatan yang diberikan di dunia. Namun keadaan akan berbeda lagi jika telah berpindah ke alam yang lain, maka hendaknya kita juga memikirkan kehidupan di dunia kita untuk tidak terganggu ibadah kita kepada Allah, maka mintalah kepada Allah kemudahan , kebahagiaan dan kemakmuran agar kita mudah dalam beribadah, dan hal itu diperbolehkan sebagaimana yang telah diperbuat oleh nabi Muhammad shallallahu ‘alaihi wasallam, dalam mendoakan sayyidina Anas bin Malik RA , beliau bersabda :
اللَّهُمَّ أَكْثِرْ مَالَهُ وَوَلَدَهُ وَبَارِكْ لَهُ فِيمَا أَعْطَيْتَهُ
“Ya Allah, perbanyak hartanya (Anas bin Malik) dan perbanyak keturunannya dan limpahi keberkahan untuk harta dan keturunan yang Engkau berikan padanya”
Maka bukanlah hal yang tercela bagi seseorang untuk mempunyai harta yang banyak, namun yang tercela adalah orang yang lupa terhadap Allah mungkin sebab harta, tahta atau musibah. Sifat manusia adalah lupa oleh sebab itu diutuslah kepada kita, matahari kelembutan Ilahi sayyidina Muhammad shallallahu ‘alaihi wasallam untuk member petunjuk kepada kita. Hadits yang telah kita baca tadi, menyebutkan bahwa di saat alam semesta selesai dibangun oleh Allah, maka Allah menuliskan di ‘arsy :
إِنَّ رَحْمَتِي تَغْلُبْ غَضَبِي 
“Sesungguhnya rahmat-Ku mengalahkan kemurkaan-Ku.”
Kasih sayang Allah subhanahu wata’ala sangat besar, namun Allah juga mempunyai sifat murka, sebagaimana Allah menciptakan surga maka Allah juga menciptakan neraka. Sebagaimana yang tadi telah kita ketahui tentang sifat-sifat surga yang, apapun yang mereka inginkan dari makanan atau buah-buahan dengan rasa yang semakin lezat dan dari segala jenis dan bentuk. Dan dalam waktu yang sama dimana penduduk surga dalam kenikmatan, ketika itu ada orang-orang yang dalam kehinaan berada di neraka yang diberi minum dengan air yang sangat panas sehingga terpotong-potong ususnya dan hancurlah perut mereka. Surga dan neraka telah diciptakan dan keduanya masih menanti orang-orang yang akan lulus dalam ujian masuk ke dalam surga Allah, dan jawabannya ada pada kalimat ini :
 إِنَّ رَحْمَتِي تَغْلِبُ غَضَبِي
“Sesungguhnya rahmat-Ku mengalahkan kemurkaan-Ku.”
Rahmat Allah itu adalah sayyidina Muhammad shallallahu ‘alaihi wasallam, dan kemurkaan Allah adalah iblis. Keduanya bagaikan barat dan timur, barangsiapa yang paling dekat ke arah barat, maka pastilah ia paling jauh dari arah timur, dan yang semakin mendekat kepada rahmat Allah maka ia akan semakin jauh dari murka Allah. Dan yang hadir di majelis ini sedang dalam keadaan yang didekatkan oleh Allah kepada rahmat-Nya dan jauh dari kemurkaan Allah subhanahu wata’ala. Rahmat Allah dimunculkan dengan adanya nabi Muhammad shallallahu ‘alaihi wasallam. Dimana ucapan-ucapan beliau adalah rahmat Allah, tuntunan-tuntunan beliau adalah rahmat Allah, perbuatannya adalah rahmat Allah, siang dan malamnya adalah mutiara-mutiara rahmat Allah, gerak-gerik dan segala yang beliau perbuat dan disampaikan dan beliau ajarkan akan menjadi rahmat Allah bukanlah murka Allah, dan segala yang beliau larang adalah merupakan seruan iblis dan para pengikutnya akan menjadi kemurkaan Allah, maka timbangan ini hakikatnya tidak seimbang karena di satu sisi Allah mempunyai kemurkaan, dan pemimpin pada kemurkaan Allah adalah Iblis, Allah pun mempunyai kasih sayang yang pimpinannya adalah sayyidina Muhammad shallallahu ‘alaihi wasallam dan membawa para pengikutnya menuju kasih sayang Allah, namun Allah berfirman : “ Rahmat-Ku mengalahkan kemurkaanku”. Kekuatan kasih sayang Ilahi, pengampunan-Nya, kelembutan-Nya jauh lebih besar dari kemurkaan-Nya, bukan berarti Allah tidak bisa murka. Maka sungguh beruntunglah para pecinta sayyidina Muhamad shallallahu ‘alaihi wasallam.
Kita mempunyai cita-cita di dunia, namun kita juga harus mempunyai cita-cita di akhirat, jangan hanya cita-cita di dunia saja atau hanya akhirat saja. Semakin baik cita-citamu maka semakin baik pula Allah membalasnya. Banyak cita-cita mulia yang ingin terwujudkan misalnya cita-cita ingin makmur, cita-cita ingin membantu orang lain dan para fuqara’, cita-cita untuk membangun masjid atau majelis-majleis ta’lim dan lain sebagainya, hal-hal seperti itu sangat baik dan mulia. Dan teman-teman kita yang akan menghadapi ujian semoga diberi kelulusan dan kesuksesan, jika lulus namun tidak sukses lebih baik tidak lulus namun sukses, namun semoga semuanya diberi kelulusan dan kesuksesan, amin. Maka jangan merasa takut untuk menghadapi ujian, tenangkan hati dan perbanyak dzikir serta belajar dengan baik maka masa depanmu akan terjamin oleh yang memilikinya. Ingat masa depan kita ada yang memilikinya Dialah Allah subhanahu wata’ala, apakah masa depan kita akan baik dan cerah atau sebaliknya, dan Dia telah menjanjikan kepada sayyidina Muhammad shallallahu ‘alaihi wasallam bahwa jika muncul generasi orang-orang yang baik di akhir zaman maka di saat itulah akan muncul kemakmuran.
Hadirin hadirat yang dimuliakan Allah
Ketahuailah bahwa keluasan duniawi tiadalah layak dan baik kecuali dicita-citakan untuk hal yang baik maka hal itu akan menjadi baik. Diriwayatkan dalam kitab Qabasunnuur Al Mubin yang ditulis oleh guru mulia Al Hafizh Al Musnid Al Habib Umar bin Muhammad bin Hafizh, ringkasan dari Rub’u Al Muhlikaat Ihyaa’ Ulumuddin oleh Al Imam Ghazali, bahwa sayyidah Zainab binti Jahsy, istri Rasulullah shallallahu ‘alaihi wasallam suatu hari diberi hadiah oleh sayyidina Umar bin Khattab RA, berupa hadiah uang yang banyak, maka setelah ditanya oleh sayyidah Zainab, beliau ( sayyidina Umar )menjawab : “ini adalah hadiah untukmu wahai istri rasulullah”, maka ia pun membagi-bagikannya kepada keluarganya, tetangganya dan orang-orang terdekatnya kemudian mengangkat kedua tangannya dan berdoa : “Wahai Allah jangan jadikan setelah hadiah ini ada hadiah lagi untukku, sehingga nafkahku berasal dari hadiah orang lain”, akhirnya dialah orang pertama yang yang wafat menyusul Rasulullah shallallahu ‘alaihi wasallam setelah putrinya sayyidatuna Fathimah Az Zahra. Demikian keadaaan yang dimuliakan Allah subhanahu wata’ala, namun tidak sedikit dari para sahabat yang dilimpahi kenikmatan dan keluasan di dunia, seperti sayyidina Abdurrahamn bin ‘Auf RA, sayyidina Utsman bin Affan RA, dan banyak lagi para sahabat yang lainnya dan mereka adalah orang-orang yang dicintai oleh Allah dan Rasul-Nya. Setelah majelis ini kita akan membaca tahlil pendek atas wafatnya seorang wanita shalihah yang usianya mencapai 110 tahun, nama beliau Syarifah Khadijah bint Ali Al Atthas, beliau adalah bibi dari ibunda saya beliaulah yang mengasuhnya dan usia ibunda saya saat ini sudah 75 tahun. Beliau wafat dalam usia yang sangat lanjut namun tidak mengalami sakit-sakitan dan tidak pula beliau pikun, dan beliau adalah wanita yang sangat shalihah dan polos sehingga setiap kali ditawari harta dan kenikmatan dunia yang lainnya beliau selalu menolak, seringakali saya mengajaknya untuk tinggal di rumah saya saja, karena beliau hanya tinggal di rumah kontrakan yang luasnya kira-kira 5x6 m saja di daerah kebon nanas, yang mana rumah itu telah mencakup ruang tidur, ruang tamu, dapur, dan kamar mandi, namun jika saya mengajak beliau untuk tinggal di rumah saya saja beliau menolak dan tidak mau, ada lagi yang menawarkan beliau untuk dibelikan rumah namun beliau juga menolaknya. Dan beliau memilih untuk tinggal sendirian, sejak beliau berusia 20 tahun setelah suaminya wafat beliau tidak menikah lagi hingga beliau wafat, beliau dikenal oleh para Habaib Shalihin, diantaranya Al Habib Abdurrahman As Saqqaf, almarhum Al Habib Baqir Al Atthas, Al Habib Umar bin Hud Al Atthas, dan lainnya yang kesemunya sudah mangkat, dan beliau baru wafat kemarin hari Minggu. Suatu waktu ketika saya silaturrahmi ke rumah beliau, beliau berkata : “pompa air di rumah lagi rusak jadi saya ambil air dengan ember ke rumah tetangga sambil pegangan di dinding dan tangan yang satunya membawa ember kecil untuk mengisi air di bak”, ketika ditawari rumah yang besar dia menolak dan berkata kalau tinggal di rumah yang besar dia akan kerepotan jika pergi ke kamar mandi dan jauh dari tempat tidurnya, hal seperti ini di masa sekarang sungguh sangat mulia. Suatu hari di saat saya datang ke rumahnya saya medapatainya sedang meremas-remas parutan kelapa di satu wadah plastik, setelah saya tanyakan : “ sedang apa?”, beliau menjawab : “saya lagi membuat minyak rambut, karena untuk minyak rambut saya buat sendiri ngga mau beli di luar “, oleh karena itu meskipun beliau telah berumur 110 th rambut beliau masih tetap bagus. Maksud dari ucapan saya semua bukan berarti kita tidak boleh kaya, sungguh tidak demikian karena Allah melihat jiwa kita akan apa yang kita niatkan dalam kehidupan yang sementara ini, jika kita ingin hidup mudah di dunia supaya mudah pula ketika di barzakh maka hal itu sangatlah baik, maka semua aktivitas dari pekerjaan, sekolah dan rumah tangga jalanilah dengan sebaik-baiknya dengan niat yang luhur karena ada Yang Maha Mengatur masa depanmu, masa depanmu adalah milik-Nya, masa depanmu diatur oleh-Nya, dan tidak akan pernah lepas dari pengaturan-Nya, baik itu masa depan di dunia maupun masa depan di akhirah .
Hadirin hadirat yang dimuliakan Allah
Yang terakhir saya sampaikan Alhamdulillah bahwa Halaqah Rasul yang sudah dimulai dari malam Selasa kemarin dan hingga malam ini sudah ada lebih dari 200 halaqah yang terdaftar, yang lain masih belum mendaftar, jadi yang punya kesempatan jangan malu-malu untuk mendaftar, meskipun belum lancar membaca Al qur’an maka tidak apa-apa, ajak 2 atau 3 temanmu yang sudah lancar membaca Al Qur’an meskipun hanya satu ayat dalam setiap harinya. Kita berusaha untuk menjadi penjaga Al qur’an jangan sampai Al qur’an dirusak yang akhirnya banyak fitnah yang muncul, diantaranya banyak orang yang tidak mengenal nabi, ada yang mengaku nabi, ada yang mengaku tuhan, ada yang mengaku malaikat dan lainnya. Dan kita sebagai orang muslim semestinya bacaan Al qur’an kita lebih lancar daripada membaca Koran. Ingatlah berita-berita Allah itu abadi dan pasti, berbeda dengan media yang mungkin saja terdapat kebohongan atau kesalahan. Al qur’an kita dibaca dengan mengerti makna atau tidak mengerti makna tetaplah dibaca. Dan semoga malam Selasa yang akan datang laporan yang masuk akan mencapai lebih dari 2000, sehingga setiap malam Selasa kita bisa khataman, dan generasi Al Qur’an menjadi makmur. Dan waktu membacanya kapan saja, pagi, siang, sore atau malam, namun diusahakan jumlah dalam setiap halaqah tidak lebih dari 5 orang, karena dikhawatirkan jika kebanyakan anggota masing-masing akan membaca sendiri. Maka satu yang membaca yang lain mendengarkan, jika demikian maka dia menjadi pengajar, pembaca, dan pendengar dalam satu waktu, karena jika temannya membaca jika ada kesalahan kemudian ia membetulakn bacaannya maka ia adalah sebagi pengajar, dan di waktu yang sama dia pun sebagai pembaca dan pendengar bacaan Al Qur’an, demikian instruksi dari guru mulia kita. Selanjutnya majelis akbar kita malam Minggu yang akan datang di Masjid Amaliyah Ciawi ujung tol Jagorawi, insyaallah acara ini sukses, amin. Dan yang berangkat konvoi silahkan konvoi dan yang belum punya helm maka belilah helm karena perjalanan jauh bahaya jika tidak menggunakan helm. Alhamdulillah kemarin saya sudah berjumpa dengan KH. Ma’ruf Amin insyaallah kita juga akan mengadakan majelis di Banten dan Cianjur bekerjasama dengan Kapolda setempat. Dan yang tidak bisa hadir di malam Minggu karena ada kesibukan maka di malam Senin kita ada acara di walikota Jakarta Pusat, Alhamdulillah setiap malam Senin acara kita di 5 walikota di Jakarta, dan untuk wilayah luar Jakarta kita akan terus mengadakan acara secara estafet, agar semakin tercipta masyarakat yang rukun dan damai, karena masyarakat yang seperti itulah yang akan dilimpahi kemakmuran oleh Allah subhanahu wata’la.
Hadirin hadirat yang dimuliakan Allah
Rahasia kemakmuran itu telah disiapkan di tangan sayyidina Muhammad shallallahu ‘alaihi wasallam :
 أُتِيْتُ بِمَفَاتِيْحِ خَزَائِنِ اْلأَرْضِ حَتَّى وُضِعَتْ فِيْ يَدِيْ
" aku diberi seluruh kunci-kunci perbendaharaan bumi hingga ditaruhkan ditanganku".
Maksudnya segala bentuk pertanian kah, perternakan dan lain sebagainya yang sifatnya berhubungan dengan bumi, dengan mengandalkan hujan atau cuaca, hewan dan tumbuhan, kesemua itu juga telah Allah berikan kepada sayyidina Muhammad shallallahu ‘alaihi wasallam. Dan Abu Hurairah berkata : “ setelah Rasulullah wafat, kalian lah yang akan mendapatkannya”, warisan dari nabi Muhammad shallallahu ‘alaihi wasallam bukanlah berupa harta tetapi berupa kunci-kunci kesuksesan bumi. Maka ambillah kunci kesuksesan bumi itu, yang dengan itu kita akan terbawa kepada kesuksesan dunia dan akhirah. Oleh sebab itu, perbaikilah kehidupan kita, Alqur’an jangan dilupakan, dan teruslah berdzikir dan tetaplah semangat karena kita tau kapan usia kita akan berakhir.
Hadirin hadirat yang dimuliakan Allah
Kita bermunajat bersama memanggil nama Allah, semoga Allah memperbaiki keadaan kita untuk semakin indah dan mulia, semakin tenang, semakin suci dan sejuk, dan semakin diberi kemudahan dan dijauhkan dari kesulitan dan disingkirkan dari musibah, dan Engkau Maha Mampu menggantikan musibah itu dengan rahmah…
فَقُوْلُوْا جَمِيْعًا ...
Ucapkanlah bersama-sama
يَا الله...يَا الله... ياَ الله.. ياَرَحْمَن يَارَحِيْم ...لاَإلهَ إلَّاالله...لاَ إلهَ إلاَّ اللهُ اْلعَظِيْمُ الْحَلِيْمُ...لاَ إِلهَ إِلَّا الله رَبُّ اْلعَرْشِ اْلعَظِيْمِ...لاَ إِلهَ إلَّا اللهُ رَبُّ السَّموَاتِ وَرَبُّ الْأَرْضِ وَرَبُّ اْلعَرْشِ اْلكَرِيْمِ...مُحَمَّدٌ رَسُوْلُ اللهِ صَلَّى اللهُ عَلَيْهِ وَسَلَّمَ ،كَلِمَةٌ حَقٌّ عَلَيْهَا نَحْيَا وَعَلَيْهَا نَمُوتُ وَعَلَيْهَا نُبْعَثُ إِنْ شَاءَ اللهُ تَعَالَى مِنَ اْلأمِنِيْنَ.


Peduli Acara MAJELIS RASULULLAH SAW Bank syariah mandiri 061-7121-494 a/n Munzir Almusawa_______Majelis Nisa di seketariat MAJELIS RASULULLAH SAW, setiap hari minggu pkl 14.00 WIB s/d selesai. Tausiah akan disampaikan langsung oleh AL ALAMAH ALHABIB MUNZIR BIN FUAD ALMUSAWA. majelis kusus nisa/WANITA
Related Posts with Thumbnails
Twitter Delicious Facebook Digg Favorites More